Site icon Lingkar.co

Anggota Dewan Sebut Banyak Praktik Prostitusi Menjamur di Sudut Kota Pati

Anggota Dewan Sebut Banyak Praktik Prostitusi Menjamur di Sudut Kota Pati

Anggota Komisi D DPRD Pati, Noto Subiyanto (Arif Febriyanto/Lingkar.co)

PATI, Lingkar.co – Anggota dewan menyebut masih banyak praktik prostitusi menjamur di sudut-sudut Kota Pati Bumi Mina Tani.

“Masih banyak praktik prostitusi menjamur di sudut-sudut Kota Pati, baik itu di pinggiran maupun transaksi secara online. Kalau yang online ini biasanya bertempat di hotel-hotel. Karena pihak hotel mendapat keuntungan, jadi praktik online semacam ini sulit pengawasannya,” kata Komisi D DPRD Pati, Noto Subiyanto.

Menurutnya keberhasilan Pemkab Pati menutup Lorong Indah (LI) adalah langkah yang tepat untuk memutus penyebaran penyakit akibat adanya prostitusi.

“Pemerintah Kabupaten Pati memang telah berhasil menutup tempat prostitusi Lorong Indah yang ada di Margorejo. Tetapi bukan berarti prostitusi hilang selamanya di Pati. Itu hanya sebagian kecil untuk memutus mata rantai sebaran penyakit, seperti HIV/AIDS,” ujarnya saat dihubungi via telepon pada Rabu (6/4).

Pemkab Robohkan Bangunan Lorong Indah Pati, Penghuni Bingung

Seperti diketahui, Pemkab Pati berhasil menutup secara permanen lokalisasi Lorong Indah (LI) yang ada di Kecamatan Margorejo, Pati bulan Februari lalu. Dengan penutupan LI, otomatis penghuni lokalisasi yang berprofesi sebagai pekerja tuna susila berpotensi besar beralih ke prostitusi online.

Meski sudah berhasil menutup lokalisasi terbesar yang ada di Pati, Noto tetap mengkhawatirkan keberadaan tempat prostitusi yang ada di pinggiran ataupun prostitusi secara online. Terlebih dengan merebaknya kasus prostitusi online yang menyedot perhatian netizen, yakni kasus mahasiswi Dea Onlyfans yang trending di Twitter baru-baru ini.

Politisi dari PDI-P ini menilai tak mudah untuk menghentikan aksi prostitusi yang berlangsung secara online. Berbeda dengan memberantas aksi prostitusi di LI yang terpusat di satu tempat saja.

“Sulit untuk mengawasi dan menghentikan para wanita tuna susila ini. Apalagi sekarang ada prostitusi online. Lebih mudah untuk mengawasi dan menutup praktik prostitusi ini di satu tempat, seperti di LI kemarin,” tandasnya. (Lingkar Network | Lingkar.co)

Exit mobile version