Lingkar.co – Founder Organisasi Aksi Bersama, Anies Rasyid Baswedan didampingi Ketua Karang Taruna Kabupaten Kendal, Nattaya Kenenza meninjau jembatan gantung di Dusun Pidik, Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal, Selasa 7 Oktober 2025 sore.
Aksi Bersama adalah organisasi yang diinisiasi Anies Baswedan untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, adil, dan berdaya. Dimana perkumpulan ini memang fokus membangun atau memperbaiki jembatan gantung yang menjadi akses krusial bagi warga di pedesaan.
Dan kali ini, Anies Baswedan melalui Aksi Bersama akan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kendal dan Karang Taruna untuk memperbaiki jembatan di Dusun Pidik sepanjang kurang lebih 100 meter yang dibangun pada tahun 1918 dan menjadi akses satu-satunya bagi warga menuju lahan pertanian mereka.
“Jadi di banyak tempat, jembatan antar desa sering tidak ada karena kebutuhannya adalah untuk orang lewat, paling motor lewat. Sementara sungai hampir selalu jadi batas wilayah, sehingga penganggaran seringkali rumit. Seringkali pembangunan jembatan untuk orang lewat atau motor itu malah terlewatkan. Dan yang cenderung dibangun adalah jembatan untuk mobil yang besar,” kata Anies.
Anies menegaskan, rencana perbaikan jembatan gantung salah satunya di Desa Wonosari ini adalah rangkaian proyek “Titian Persatuan” untuk menyambungkan antara ketertinggalan dan kemajuan.
“Seperti contohnya di Wonosari ini Aksi Bersama memilih untuk bekerja membangunkan jembatan-jembatan seperti itu di berbagai wilayah. Jembatan itu bukan hanya menyambungkan dua wilayah, tapi menyambungkan antara ketertinggalan dengan kemajuan, keputusasaan dengan harapan. Karena dengan adanya jembatan itu daerah yang semula terputus, semula minim harapan, jadi tersambungkan,” ungkapnya.
Usai melakukan peninjauan, Anies menyampaikan, rencananya Aksi Bersama akan memperbaiki alas jembatan yang saat ini berbentuk balok-balok kayu dan terdapat banyak lubang yang membahayakan warga yang melintas.
“Tadi kan kita lihat petani-petani itu lewat dengan motor trail, bawaannya banyak. Mereka melewati balok-balok yang hanya dipasang begitu saja. Kenyamanannya rendah resikonya tinggi. Nah kita ingin itu dibalik menjadi kenyamanannya tinggi resikonya rendah. Jadi harapannya akan diperbaiki, kita buatkan yang aman nyaman dan tidak beresiko. Lebih cepat lebih baik,” tegasnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari dan jajaran Pemkab Kendal yang telah menerima kedatangan Aksi Bersama di Desa Wonosari tersebut.
Sementara, Ketua Karang Taruna Kendal, Nattaya Kenenza mengatakan, Karang Taruna dan anak muda di Kabupaten Kendal siap berkolaborasi untuk pembangunan di Kabupaten Kendal termasuk memperbaiki jembatan gantung yang selama bertahun-tahun selalu diperbaiki secara mandiri dan apa adanya oleh masyarakat sekitar.
“Kolaborasi dengan Aksi Bersama dalam proyek ini sebagai model pembangunan partisipatif yang efektif, dimana pemerintah membuka ruang kolaborasi, dan masyarakat, termasuk anak muda, mengisinya dengan aksi nyata. Semoga langkah kecil ini jadi inspirasi,” kata Nattaya.
Kepala Desa Wonosari, Mukalil menyampaikan, jembatan ini menjadi akses satu-satunya bagi lahan pertanian warga dan juga menjadi akses penghubung antar kecamatan.
“Sering terjadi musibah karena warga terpeleset, bahkan ada yang meninggal dunia. Selama ini kami setiap tahun sekali melakukan kerja bakti untuk penambalan kayu-kayu yang keropos. Kami berharap semoga jembatan ini bisa segera diperbaiki,” harapnya. (*)
Penulis: Yoedhi W