Site icon Lingkar.co

Aryna Sabalenka Kali Pertama Juarai Madrid Open 2021

Petenis Belarusia Aryna Sabalenka saat berlaga di US Open, 3 September 2020. (Reuters/Robert Deutsch-USA TODAY Sports/file photo/ANTARA)

Petenis Belarusia Aryna Sabalenka saat berlaga di US Open, 3 September 2020. (Reuters/Robert Deutsch-USA TODAY Sports/file photo/ANTARA)

JAKARTA, Lingkar.co – Unggulan kelima Aryna Sabalenka untuk pertama kalinya menjuarai turnamen tanah liat Sabtu malam waktu setempat. Menyusul setelah ia mengalahkan unggulan pertama Asleigh Barty di babak final Madrid Open 2021.

Pada partai puncak turnamen WTA Masters 1000 itu, Sabalenka menundukkan Barty 6-0, 3-6, 6-4. Sebelumnya, ia mendapat tekanan yang ia sebut hampir tak bisa teratasi di permukaan yang bukan favoritnya.

Baca Juga:
Federer Tak Yakin Siap Hadapi Australian Open

“Kemenangan ini membuat saya tidak terlalu takut dengan permukaan ini lagi. Sebelumnya saya terlalu khawatir dengan lapangan tanah liat. Apakah saya bisa melewatinya, sangat sulit bermain di permukaan ini, dan sebagainya,” kata Sabalenka, demikian laman resmi WTA Tennis melaporkan.

Dia menceritakan, kunci keberhasilannya kali ini di tanah liat adalah justru dengan tidak mengubah pola permainannya.

“Sebelumnya di lapangan tanah liat saya mencoba sedikit mengubah permainan saya, tapi pelatih mengingatkan agar tidak terlalu sering melakukannya. Saya hanya harus tetap agresif dan bersiap untuk menerima lebih banyak reli panjang daripada di (permukaan) keras,” katanya menceritakan.

Baca Juga:
Usai Alami Cedera, Gregoria Siap Tampil Dalam Malaysia Open 2021

Gelar tersebut menjadi yang kedua bagi Sabalenka musim ini setelah turnamen Abu Dhabi di bulan Januari, dan yang keempat dalam satu tahun terakhir. Sabalenka pun berhasil membalas dua kekalahan dalam pertemuan sebelumnya, di perempat final Miami Open bulan April dan babak final Stuttgart Open dua pekan lalu, yang juga terjadi dalam tiga set.

“Saya tidak akan membandingkan pertandingan di Miami dan Stuttgart di sini. Di Stuttgart saya cedera, di Miami, lapangan sangat lambat, reli panjang. Sungguh panas. Di sana jauh lebih sulit secara fisik. Di sini (Madrid) saya bermain dengan sangat baik, tetap fokus dan agresif meski di bawah tekanan,” ungkapnya.(ara/lut)

Exit mobile version