KUDUS, Lingkar.co– Plt. Bupati Kudus, Jawa Tengah Dr. HM. Hartopo bakal menempuh sejumlah cara dalam mengatasi persoalan banjir di Kudus. Bahkan, rencananya orang nomor satu tersebut segera membentuk tim penanganan banjir.
HM. Hartopo mengatakan, banjir memang merupakan bencana tahunan yang selalu terjadi di Kabupaten Kudus. “Banjir ini memang merupakan bencana tahunan. Maka yang penting bagi saya saat ini adalah pemeliharaan pascamusim penghujan. Ini yang menjadi penting,” katanya.
Ia menambahkan, untuk penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Kudus, pihaknya akan membentuk tim pemeliharaan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan organisasi lainnya. Khususnya untuk melakukan pemantauan pada musim kemarau.
“Kami akan bentuk tim pemeliharaan pada saat musim kemarau. Terutama untuk memantau tanggulnya. Apa perlu diperbaiki secara mandiri atau swadaya,” katanya Senin (8/2/2021).
Lanjutnya, untuk pompa air saat ini, Kabupaten Kudus sudah memiliki dua pompa. Namun jumlah tersebut belum mampu menyerap air dengan maksimal.
“Sementara ini masih ada dua pompa. Kemarin sudah kami anggarkan pompa namun anggarannya kena refocussing. Karena mahal. Harganya Rp 600-700 juta per pompa. Sebetulnya untuk pompa sendiri sudah kita agendakan untuk yang Tanggul Angin yang daerahnya memang rendah sekali,” tuturnya.
Hartopo juga sudah melaporkan perlunya penambahan pompa kepada Provinsi, namun masih belum dapat dipenuhi.
“Saya sudah minta ke provinsi tapi masih belum ada. Kemarin dua pompa itu sudah kami perbaiki, tapi ternayata sampai sekarang belum jadi,” jelasnya
Tak hanya itu, Plt Bupati Kabupaten Kudus Hartopo mendorong setiap warga yang mendirikan rumah harus membuat penyerapan air guna pencegahan banjir.
“Untuk kedepan, di dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB), akan kita sarankan kepada perizinan. Supaya setiap orang yang mendirikan bangunan harus membuat penyerapan air di rumah. Sehingga bisa membantu genangan ini terserap secara alami dan dengan cepat,” jelasnya.(ris/lut)