Lingkar.co – Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Tengah, Abdul Kholik menyebut larangan buka bersama para pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) kurang bijak. Bahkan, ia membandingkan dengan kecenderungan internasional melakukan buka bersama. Salah satunya di Gedung Putih.
Menurutnya kegiatan tersebut sudah semakin berkembang sebagai bentuk hubungan harmonis dan saling mengakui antarumat beragama.
Ia sebut di Gedung Putih yang menjadi simbol demokrasi di negara yang umat Islamnya minoritas, buka bersama Presiden AS, jajaran pemerintahan, serta komunitas Muslim Amerika telah rutin dilakukan.
“Maka, ada pesan kuat momentum Ramadan sangat dihargai oleh kalangan non-Muslim. Ajang buka bersama tersebut dipakai sebagai alat rekonsiliasi antarumat beragama di AS dengan pejabat pemerintahannya,” ujarnya kepada lingkar.co di Semarang, Jum’at (24/3/2023).
Selain di Gedung Putih, Abdul Kholik juga memberi bukti bahwa acara buka bersama sudah mendunia, yakni di dunia olah raga.
Misalnya, sejumlah klub elit di Liga Inggris seperti Chelsea, Everton, dan lainnya juga menggelar buka bersama sebagai penghargaan kepada pemain Muslim dan warga Muslim di Inggris.
Para klub tersebut menyediakan stadion untuk berbuka bersama. Yang hadir pun bukan hanya umat Islam, tapi non Muslim juga ikut serta.
”Lebih dari itu, Liga Inggris sudah membuat kebijakan menghentikan pertandingan untuk memberikan kesempatan berbuka puasa kepada pemain Muslim,” jelasnya.
“Maka tampak jelas bahwa larangan buka puasa itu tidak sejalan dengan tren dunia yang makin inklusif dan menjadikan ajang ini sebagai momentum rekonsiliasi dan persaudaraan umat beragama. Maka larangan buka puasa itu perlu ditinjau kembali,” tuturnya.
Oleh karena itu, Abdul Kholik menilai larangan tersebut kurang bijak. Sebab, momentum bulan Ramadan salah satunya adalah identik dengan buka bersama sebagai bentuk rasa syukur dan semangat persaudaraan.
“Ingat, buka bersama juga sarana memperbanyak amalan sodakoh. Sebab, acara itu sering mengundang para anak yatim dan kaum duafa untuk berbagi kebahagiaan. Jadi larangan buka puasa itu kontraproduktif dengan semangat syiar bulan Ramadan,” tutupnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps