Site icon Lingkar.co

Bangkitnya Sanggar Tari Tresna Budaya Lewat Dana Oprasional 25 Juta Pemkot Semarang

Warga RT 02 RW IV Kelurahan Krapyak manfaatkan dana oprasional RT dari Pemkot Semarang untuk lestarikan budaya. (dok Alan Henry)

Warga RT 02 RW IV Kelurahan Krapyak manfaatkan dana oprasional RT dari Pemkot Semarang untuk lestarikan budaya. (dok Alan Henry)

Lingkar.co – Dukungan Pemerintah Kota Semarang melalui program bantuan operasional RT sebesar Rp25 juta dimanfaatkan warga RT 02 RW IV, Kelurahan Krapyak untuk melestarikan budaya lokal.

Dana tersebut digunakan untuk menghidupkan kembali Sanggar Trisna Budaya, sebuah wadah seni dari pengurus wilayah yang pernah populer sejak tahun 1970-an namun sempat vakum.

Ketua RW IV Kelurahan Krapyak, Tri Subekso menjelaskan, bahwa sanggar ini memiliki sejarah panjang dalam perkembangan kesenian di wilayahnya.

Sanggar Trisna Budaya sudah ada sejak era 70-an dengan pementasan wayang orang. Pernah vakum cukup lama, namun semangat pendahulu kami memantik generasi sekarang untuk menghidupkannya kembali,” jelasnya, Minggu (24/8/2025).

Menurut Tri, keberadaan sanggar ini penting sebagai wadah bagi warga, khususnya anak-anak dan remaja, untuk menyalurkan bakat seni serta menjaga denyut nadi kebudayaan di kampung. Saat pembukaan perdana, tercatat 25 anak mengikuti latihan tari.

Senada, Ketua RT 02 RW IV Krapyak, Lilik Supramono, menyebut pemanfaatan dana Rp25 juta ini merupakan hasil rembuk warga.

“Kami memutuskan menggunakan dana operasional RT untuk pelatihan tari. Ini sekaligus menjawab impian Pak RW agar sanggar budaya dihidupkan kembali setelah lama vakum,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga karena memberi alternatif aktivitas bagi anak-anak di luar sekolah dan gadget.

“Warga sangat setuju, karena kegiatan ini membantu anak-anak punya kesibukan yang positif sekaligus melestarikan budaya. Kami berterima kasih kepada Ibu Wali Kota yang telah memberikan program ini,” imbuhnya.

Dengan dana program tersebut, warga Krapyak berharap sanggar budaya dapat menjadi pusat kegiatan seni sekaligus menjaga warisan budaya lokal. Bahkan, mereka menargetkan karya anak-anak sanggar bisa ditampilkan dalam agenda budaya Grebek Subali di akhir tahun. ***

Exit mobile version