Site icon Lingkar.co

Batik dan Wayang Golek Ikuti Pameran Tradisi di Torzhok Rusia

Wakil Kepala Perwakilan, Berlian Helmy, mewakili Dubes RI Moskow saat memaparkan sekilas tentang sejarah batik di Indonesia. Foto: dokumentasi

Wakil Kepala Perwakilan, Berlian Helmy, mewakili Dubes RI Moskow saat memaparkan sekilas tentang sejarah batik di Indonesia. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – ​Sedikitnya ada 20 helai koleksi kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, dan wayang golek mengikuti pameran ‘Two Contries, Loyalty to Tradition’ di museum Etnografi, Kota Torzhok, Provinsi Tver, Rusia, Senin (13/3/2023)

Pada pameran tersebut, pengunjung juga bisa menikmati patung kayu, kerajinan tangan asal Indonesia, yang bersanding dengan berbagai lukisan karya pelukis Rusia dan benda-benda budaya koleksi museum.​

Wakil Kepala Perwakilan, Berlian Helmy, mewakili Dubes RI Moskow dalam pembukaan pameran, mengatakan, seni membatik merupakan tradisi masyarakat Jawa yang telah berusia ratusan tahun dan kemudian berkembang di daerah-daerah lain di Indonesia.

“Berkat motifnya yang indah dan teknik pembuatan yang unik menjadikan batik masuk dalam daftar UNESCO sebagai warisan dunia non-benda asal Indonesia pada 2 Oktober 2009,” ungkapnya.

“Dan pemerintah Indonesia menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Batik Nasional. Masyarakat di Indonesia juga sudah lama menjadikan batik sebagai pakaian sehari-hari maupun pakaian resmi,” sambungnya.

Berlian berharap melalui pameran tersebut, masyarakat Rusia akan semakin memahami budaya Indonesia sehingga peluang untuk membuka kerja sama di bidang lain antara kedua negara dapat semakin terbuka.

Sementara, Plt. Wali Kota Torzhok, S.V. Kulagin dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Kepala Dinas Kebudayaan Kota Torzhok, Natalia Golubyeva, mengatakan para pengunjung dapat menyaksikan sendiri keunikan budaya kedua negara melalui kolaborasi pameran benda-benda tradisional dari Indonesia dan Rusia.

“Saya berharap pameran ini menjadi catatan bersejarah penting yang menandai persahabatan kedua negara di kota Torzhok,” ucapnya.

Pembukaan pameran dimeriahkan dengan pertunjukan musik dan tari oleh grup folklor ‘Kalina’ Kota Torzhok pimpinan Natalia Nevedcenkova serta tarian Batik yang dibawakan 2 penari Kirana Nusantara Dance binaan KBRI Moskow.

Juga ada Tembang Jawa dengan alat musik rebab minus one yang dibawakan staf KBRI Moskow, Tri Koyo.

“Unik sekali suaranya, komposisi bunyi rebab dan suara gamelan yang melatari membuat suasana seperti jika kita berlatih yoga atau tengah melakukan terapi,” ujar Darya Karacheva, seorang kurator seni dari gallery Smirnov, Moskow.

Sebagai informasi, Pameran ‘Two Countries. Loyalty to Tradition’ merupakan kolaborasi KBRI Moskow, museum etnografi Torzhok, lembaga Friendship Society with Indonesia, Russian Association for International Cooperation, serta Art Project ‘Through the Eyes of an Artist’. Pameran akan berlangsung hingga 19 April 2023 mendatang.

Torzhok adalah salah satu kota di Tver oblast yang berjarak sekitar 200 km dari Moskow. Kota yang berdiri lebih dari 1000 tahun lalu ini memiliki jumlah penduduk 40.000 jiwa.

Di kota ini banyak terdapat bangunan kayu abad XVII-XIX yang terpelihara baik. Di kota ini terdapat industri alat pemadam kebakaran, industri percetakan, dan juga kerajinan sulaman benang emas.

Museum etnografi yang menjadi lokasi pameran dulunya adalah hotel Pozarski yang terkenal di abad XX sebagai tempat singgah keluarga kaisar Rusia dalam perjalanan dari St. Petersburg ke Moskow.​ (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version