REMBANG, Lingkar.co – Prediksi batik khas Rembang memiliki potensi besar untuk bisa menembus pasar internasional. Memiliki nilai historis yang telah lama melekat, batik yang berasal dari Lasem itu bisa menarik pembeli dari dalam maupun luar daerah.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Dinindakop UKM) Kabupaten Rembang Akhsanudin mengungkapkan batik khas Rembang memiliki Potensi kemajuan ekonomi di Kabupaten Rembang. Ia juga mengatakan, prediksi perputaran ekonomi di Rembang akan membesar pada beberapa tahun mendatang.
“Produk-produk Rembang yang sudah potensial semisal batik Lasem. Produk ini sudah sangat tua dan memiliki nilai historis yang panjang. Ini cukup potensial karena corak yang khasnya juga.” Ungkapnya, kemarin.
Pihaknya juga telah cukup mendorong perkembangan produk batik khas Kota Garam itu. Pengadaan sejumlah pelatihan hingga membuat produk tersebut tidak hanya pembahasan produksi dan pemasaran oleh pengrajin keturunan China di Rembang saja.
“Batik ini kita dorong, pengrajin utama adalah Chinese. Sekarang pekerja- pekerjanya sudah mampu buka sendiri,” terangnya.
Perkembangan produksi batik membuat Dinindakop UKM Rembang kemudian melakukan terobosan dengan program besar. Yakni dengan merencanakan adanya Kota Fashion di Kabupaten Rembang.
“Kita mencoba melakukan pengembangan batik itu kan batiknya tulis, bentuknya lembaran kain, kita mencoba giring kepada pola yang bisa terpakai fashion. Kita punya program yang kita garap bersama dengan Dinas Koperasi UKM (Diskop UKM) Jawa Tengah yang nanti kita kemas untuk membangun Rembang sebagai Kota Fashion,” jelas Akhsanudin. (kid/dha)