Site icon Lingkar.co

BPBD Jateng Sebut Jumlah Wilayah Terdampak Kekeringan Menurun

Penyaluran Air Bersih Guna Atasi Kekeringan Musim Kemarau oleh BPBD Kab Blora, Jumat (20/8/2021). Sumber : BPBD Blora/Lingkar.co

Penyaluran Air Bersih Guna Atasi Kekeringan Musim Kemarau oleh BPBD Kab Blora, Jumat (20/8/2021). Sumber : BPBD Blora/Lingkar.co

SEMARANG, lingkar.co – Musim kemarau mengakibatkan sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) mengalami kekeringan.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, hingga awal September 2021, beberapa wilayah masih terlanda kekeringan.
 
Wilayah yang terdampak kekeringan berjumlah 24 desa dari 15 kecamatan yang tersebar pada tujuh kabupaten di Jateng.
 
Menurut Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa, menyebutkan, bahwa tahun ini jumlah daerah yang dilanda kekeringan mengalami penurunan ketimbang 2020.

Baca Juga:

Kunjungi Kabupaten Batang, Bupati Blora Terpilih Arief Rohman Ingin Hadirkan Mall Pelayanan Publik

Dia mengatakan, kmarau kering dan kemarau basah yang melanda beberapa wilayah tersebut menjadi penyebabnya.
 
“Tahun lalu sejumlah wilayah dilanda kemarau kering, dibandingkan tahun ini, sebagian Jateng dilanda kemarau basah,” jelas Ruli, saat dihubungi lingkar.co melalui telepon, Selasa (7/9/2021).
 
Tahun lalu, Ruli menyebutkan bahwa jumlah wilayah yang mengalami kekeringan ada 380 desa dari 117 kecamatan di 21 kabupaten.

Jumlah tersebut berbanding jauh dengan tahun ini yang hanya berjumlah 24 dari 15 kecamatan yang tersebar di 7 kabupaten.
 
“Data tersebut kita lihat per Agustus, karena di bulan tersebut terjadinya puncak kemarau. Namun tahun ini kemarau basah jadi puncak kemaraunya tidak begitu ekstrem,” jelasnya.

Antisipasi Air Bersih


 
Meski jumlah wilayah kekeringan mengalami penurunan, BPBD Jateng tetap menyiapkan antisipasi berupa persediaan air bersih.

Ruli mengatakan, setidaknya, pihaknya menyediakan 68 tangki dengan kapasitas 334.000 liter air bersih, dan telah tersalurkan ke wilayah yang terdampak kemarau per Agustus 2021.
 
“Itu sudah mampu menampung kebutuhan air bersih bagi 13.244 warga di 24 desa,” tuturnya
 
Menurut Ruli, per Juni 2021, pihaknya memang sudah memetakan daerah yang rawan terdampak kekeringan.
 
“Bulan Juni kami sudah memetakan daerah yang waspada rawan kekeringan,” pungkasnya.*
 
Penulis: Danang Diska Atmaja
Editor: Nadin Himaya

Exit mobile version