PATI, Lingkar.co – Biaya Tak Terduga (BTT) Kabupaten Pati pada tahun 2021 sebesar 12 milliar. Sejauh ini dari 12 milliar tersebut baru digunakan sebesar 6 milliar. Hal ini disampaikan oleh Turi Atmoko, Kepala BPKAD Kabupaten Pati saat ditemui di kantornya.
Dari sejumlah 6 Millar tersebut digunakan oleh sejumlah OPD di Kabupaten Pati. Diantaranya adalah BPBD Kabupaten Pati digunakan untuk karantina kesehatan, penanganan limbah domestik, ODP karantina dan pemakaman jenazah. jumlahnya 1.525.500.000. Sudah cair pada tanggal 8 Februari 2021.
Selain itu juga Satpol PP sebesar 80.775.000. Telah cair pada tanggal Februari 2021. Digunakan untuk patroli jam malam bersama TNI dan Polri.
Baca juga:
BTT Kabupaten Karanganyar Paling Kecil, Hanya Rp 10 Miliar
Selanjutnya untuk penanganan covid-19 pada tahun 2021 oleh dinas kesehatan Kabupaten Pati sebesar 4.635.690.000. Sudah cair pada tanggal 8 Februari 2021
Kemudian patroli bersama TNI dan Polri di 21 kecamatan se-Kabupaten Pati. Masing-masing kecamatan telah teranggarkan sebesar 6.570.000. Saat ini masih dalam proses SP2D. Total keseluruhannya 6.241.965.000. Dan masih sisa 5.758.035.000.
Sejumlah OPD saat ini juga telah mengusulkan kembali untuk menggunakan anggaran BTT Pati tersebut. Meliputi Dinas Kesehatan mengusulkan sejumlah 1.902.797.000. Anggaran tersebut akan digunakan dinas kesehatan untuk mendukung program vaksinasi Covid-19.
Baca juga:
Pemkab Blora Siapkan Anggaran Rp 97 M Untuk Penanganan Covid-19
DLH juga kembali mengusulkan anggaran sejumlah 8.280.000. Rencananya dana tersebut untuk pengelolaan limbah infeksinya Covid-19 pada rumah karantina.
Kemudian juga Dispermasdes mengusulkan sejumlah 235.522.500. yang akan digunakan untuk program Jogo Tonggo. Total jumlah usulan tersebut sebesar 2.146.599.000.
Turi berharap anggaran tersebut tidak habis semua pada tahun 2021. Sehingga bisa digunakan untuk program lainnya yang sempat tertunda.
“Kalau tidak kepakai semua, nanti di perubahan APBD nanti dibahas kembali untuk melanjutkan sejumlah program kegiatan yang kemarin dipending,” ungkapnya. (lam/luh)
Baca juga:
Suplai 70 Persen Kebutuhan Daging di DIY