Site icon Lingkar.co

Bupati Baru Diharapkan Lebih Memperhatikan Nasib Nelayan di Rembang

BERSIAP: Salah seorang nelayan saat hendak melaut. (MIFTAHUS SALAM/LINGKAR JATENG)

BERSIAP: Salah seorang nelayan saat hendak melaut. (MIFTAHUS SALAM/LINGKAR JATENG)

REMBANG, Lingkar.co – Salah satu nelayan Jatisari, Sluke  Asmuni, mengatakan, ia sudah menjadi nelayan selama lebih dari 30 tahun mengungkapkan, tidak ada harapan khusus pada pemerintahan baru di Kota Garam tahun 2021. Menurutnya ia hanya beharap Bupati Rembang Abdul Hafidz nantinya tetap berpihak kepada nelayan.

“Kalau penginnya ya kepada pak bupati, pak Hafidz ini tetap ada bantuan kepada nelayan. Seperti kemarin saat ada bantuan 2000 jaring,” kata Asmuni saat ditemui Lingkar Jateng.

Asmuni menuturkan, pada tahun lalu ia sempat mendapat bantuan berupa alat tangkap ikan dan beberapa bantuan berupa tali pengikat kapal. “Tapi kalau dari nelayan Pendok dan Terahan mereka dapat bensin juga,” imbuhnya.

Asmuni berharap, Hafidz mampu mewujudkan kenyamanan kepada nelayan saat melakukan kegiatan menjaring ikan. Yakni berupa tidak adanya operasi di laut dan kembali adanya bantuan bagi nelayan.

Sebelumnya, cuaca buruk sempat melanda area kabupaten Rembang yang menyebabkan banyak nelayan kecil seperti Asmuni tidak dapat melakukan pelayaran selama beberapa hari. Namun, kini cuaca sudah mulai berangsur baik, sehingga para nelayan seperti Asmuni sudah bisa kembali melaut.

Dari hasil pengamatan di lapangan, tangkapan ikan sejumlah nelayan sudah mulai meningkat, termasuk Asmuni. Beragam ikan yang didapatkan oleh kapal Asmuni. Setidaknya ada empat ember dengan beragam jenis ikan.

“Kalau harga jual ya macam-macam, kalau ini ada yang paling mahal ada yang Rp 10.000 per ikannya,” ucapnya.

Sedangkan untuk masa pandemi ini, Asmuni sempat merasakan harga yang cukup tinggi untuk ikan-ikan hasil tangkapannya. Namun, pada saat itu yang ia keluhkan hanya cuaca yang kurang bersahabat, membuat beberapa nelayan tidak bisa melaut. (mg1/aji)

Baca Juga:
Vaksinasi Lansia di Tiga Kecamatan Masih Rendah

Exit mobile version