Site icon Lingkar.co

Calon Wali Kota Semarang, Ade Bhakti: Kerja Harus Melek Inovasi

Ade Bhakti Ariawan mantap maju sebagai Calon Wali Kota Semarang. Foto: Furia Hera Wati/Lingkar.co.

Ade Bhakti Ariawan mantap maju sebagai Calon Wali Kota Semarang. Foto: Furia Hera Wati/Lingkar.co.

Lingkar.co – Calon Wali Kota Semarang Ade Bhakti Ariawan selama ini dikenal selalu mengutamakan inovasi ketika bekerja.

“Bagi saya, kerja jangan Cuma kerja tapi juga harus melek inovasi. Misal sekarang ada sosial media, ya kita mainkan itu,” ujar Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran itu, Senin (24/6/2024).

ASN Kota Semarang yang dikenal masyarakat luas karena konten-konten di media sosialnya tersebut mengawali karirnya di Satpol PP Kota Semarang. Sebelumnya, Ade juga sempat menjadi Kepala Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Trans Semarang selama tiga tahun dari 2017 hingga 2019.

Kiprah Ade Bhakti di Trans Semarang telah membuahkan hasil signifikan karena telah melahirkan berbagai inovasi di Trans Semarang.

Ade Bhakti menceritakan bahwa Ia berhasil melakukan inovasi di bidang teknologi digital pada sistem pembayaran hingga aplikasi tracking armada, menambah koridor Trans Semarang hingga memperbaiki manajemen sumber daya manusia yang berpotensi merugikan Trans Semarang.

“Saya membuat sistem digital untuk pembayaran setelah sebelumnya hanya memakai karcis yang rawan terjadi penyelewengan pendapatan oleh petugas. Kemudian saya juga buat aplikasi tracking armada yang memudahkan penumpang. Dan karena pengguna Trans Semarang semakin meningkat, sayaj uga menambahkan koridor dari yang semula 4 rute menjadi 13,” ujarnya.

Adanya inovasi tersebut secara tidak langsung mampu merubah kebiasaan karyawan yang tidak jujur ketika bekerja. Ade Bhakti mengaku bahwa di 7 bulan pertama menjadi Kepala BLU telah memecat 50-60 karyawan Trans Semarang yang terbukti melakukan kecurangan saat bekerja.

Gebrakan-gebrakan yang dilakukan Ade Bhakti dalam kurun waktu hanya 3 tahun untuk Trans Semarang tersebutlah yang menghantarkannya mendapatkan promosi jabatan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang.

“Sebenarnya target saya di Trans Semarang itu 6 tahun. Tapi saat masih 3 tahun mungkin pimpinan menilai di waktu yang belum lama itu saya bisa membuat perubahan yang signifikan di Trans Semarang sehingga saya di promosikan di Bidang Kesenian Disbudpar,” ungkapnya.

Tak hanya di Trans Semarang saja, inovasi terus dilakukan Ade Bhakti dalam setiap instansi yang dipimpin, termasuk saat menjabat sebagai Camat Gajahmungkur. Inovasinya tersebut mampu menghantarkan wilayah Gajahmungkur berada di posisi pertama pada evaluasi kinerja kecamatan tiga bulan sekali di Semarang.

Disamping mengutamakan inovasi, kesuksesan Ade Bhakti dalam memimpin instansi juga tak lepas dari prinsip yang selalu dipegang, yaitu Urip Iku Urup dan baginya jabatan hanyalah aksesoris.

“Di sosmed, saya selalu mencantumkan Urip Iku Urup yang berarti hidup itu menerangi. Jadi dimanapun saya ditempatkan, saya ingin menerangi siapapun yang berada di sekitar saya. Dan jabatan yang saya miliki itu hanyalah aksesoris yang suatu saat bisa hilang. Saya lebih senang masyarakat mengenal saya secara personal,” ujarnya. (*)

Penulis: Furia Hera Wati
Editor: Miftahus Salam

Exit mobile version