Lingkar.co- Ketua Gabungan Kelompok Tani Bersama (Gapoktan) Kabupaten Blora Jawa Tengah, Yusuf Nurbaidi, tegaskan bahwasanya jika petani ada permasalahan terkait pupuk bisa langsung mengadukanya ke Gapoktan.
Hal tersebut, disampaikannya pada Senin (24/07/2023) malam, melalui pesan WhatsApp milik pribadinya.
Bahkan, Yusuf sapaan akrab Ketua Gapoktan Blora ini juga menegaskan, bila mana terjadi penyelewengan pupuk bersubsidi, tak segan-segan untuk melaporkan ke aparat penegak hukum.
“Saya selaku ketua Gapoktan kabupaten Blora, sudah sering menyampaikan kepada semua para petani, para kelompok tani, maupun Gapoktan bila mana terjadi permasalahan-permasalahan pendistribusian pupuk, silahkan sampaikan ke saya, nanti bisa kita sampaikan ke penegak hukum. Dan itu pun bila mana terjadi dan ada bukti-bukti yang valid terkait penyelewengan pupuk bersubsidi,” ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengapresiasi salah satu petani Blora, yakni Sardji yang berani buka suara terkait antisipasi kelangkaan pupuk di musim tanam mendatang.
“Iya. Yang pasti perlu digaris bawahi, bahwasanya persoalan pupuk bersubsidi ini kan selalu banyak masalah dari tahun ke tahun, sehingga kalau terbukti terjadi penyelewengan-penyelewengan terhadap pendistribusian pupuk bersubsidi disampaikan ke saya, nanti kita baru sampaikan ke APH,” ungkapnya.
Kemudian ketika disinggung awak media, terkait Kedepannya, apakah juga akan melakukan kordinasi dengan satgas pupuk kabupaten, dalam hal ini untuk melakukan sosialisasi ke petani, pengecer dan distributor ?. Ia, pun buka suara.
“Iya, saya usahakan kedapanya akan berkoordinasi dengan satgas pupuk kabupaten,” tandasnya.
Dikhawatirkan Terjadi Kelangkaan Pupuk Saat Musim Tanam Tiba, Ini Harapan Petani Di Blora
Perlu diketahui, sebelumnya diberitakan bahwa sebagian petani di kabupaten Blora, Jawa Tengah, berharap kepada pemerintah wilayah setempat untuk mengawasi ketersediaan pupuk. dikarenakan saat ini belum tiba musim tanam.
Hal tersebut disampaikan oleh Sardji, salah satu petani di wilayah kelurahan Jepangrejo, kecamatan Blora kota. Rabu, (19/07).
“Dikhawatirkan, nantinya jika tiba saatnya musim tanam akan mengalami kelangkaan pupuk seperti pada tahun-tahun sebelumnya, dan harga pupuk tiap saknya melambung tinggi diatas HET, walaupun sudah menunjukan kartu tani.
Lebih lanjut dirinya pun berharap kepada pemerintah kabupaten Blora agar dilakukan sosialisasi, terkait HET pupuk bersubsidi.
Dan diharapkan kepada instansi terkait untuk ikut melakukan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi di wilayah kota yang terkenal dengan penghasil Minyak dan jati ini.
“Iya harapannya untuk harga pupuk tahun ini tidak tinggi seperti tahun sebelumnya. Dan kalau bisa juga tidak ada intil-intil (paketan,” jelasnya.
“Saya, mohon kepada para pengecer pupuk diwilayah Blora untuk memberikan nota pembelian kepada para petani, setiap membeli pupuk. Karena dikhawatirkan adanya permainan harga (tidak sesuai HET),” imbuhnya.
Penulis: Lilik Yuliantoro