SLEMAN, Lingkar.co – Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta belum berencana melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada awal 2021 mendatang. Penundaan tersebut didasari belum terkendalinya penyebaran Covid-19 di wilayah Sleman.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman Ery Widaryana mengungkapkan, akan menunggu kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten mengenai pelaksanaan PTM. Dalam menanggapi keputusan Nadiem Makarim tersebut, pihaknya tak ingin gegabah dan tetap memantau perkembangan Covid-19.
“Meskipun Kementerian PendidikAn dan Kebudayaan (Disdikbud) telah mengisyaratkan KBM tatap muka diperbolehkan, namun untuk Kabupaten Sleman belum akan melaksanakannya karena melihat ekskalasi kasus Covid-19 yang belum mereda sampai saat ini,” ungkapnya di Sleman pada Minggu (20/12).
Kendati demikian, Disdik Sleman sudah sejak jauh hari mempersiapkan pelaksanaan PTM. termasuk menyiapkan sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan, sepertim thermogun. Selain itu, pihaknya juga membuat angket persetujuan untuk wali murid.
“Untuk kebijakan kapan waktunya mulai KBM tatap muka menunggu kebijakan, karena melihat kondisi masih seperti ini. Prinsipnya kapan pun mulai, harus siap,” tambah Ery.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya mengatakan bahwa pelaksanaan kembali PTM lebih baik dilakukan secara bertahap. selain itu penerapan prokes juga sangat penting guna mencegah penularan Covid-19 di Sleman.
Menurutnya, pembelajaran klasikal bisa mulai diterapkan setidaknya dua hari dalam seminggu secara selang-seling dengan mengacu pada standar operasional prosedur prokes.
“Protokol kesehatan harus dipastikan bisa diterapkan supaya tidak muncul klaster baru,” jelas Harda. (ara/mg2/aji)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps