PATI, Lingkar.co – Anggota Komisi C DPRD Pati, Suwito memaklumi ketiadaan drainase di Alun-Alun Timur atau Alun-Alun Kembang Joyo Pati. Walaupun, ketiadaan drainase telah menyebabkan genangan air di sejumlah titik dan mengganggu pemandangan.
“Alun-Alun Timur yang baru sudah mulai ditempati pedagang. Pengunjung juga sudah berdatangan. Namun, masih ada kendala pada drainasenya,” terang Suwito kepada Lingkar.co, kemarin.
Menurut Anggota Fraksi NKRI ini, kekurangan fasilitas pada Alun-Alun Timur akibat adanya refocusing anggaran pembangunan, sehingga proyek pembangunan Alun-Alun Kembang Joyo belum bisa maksimal.
DPRD Pati Imbau Seleksi Perades Belajar dari Tetangga
“Kami maklumi jika belum maksimal. Karena ada potongan Rp5 miliar buat refocusing, jadi anggaran memang banyak berkurang,” jelasnya.
Kendati demikian, yang terpenting menurutnya ialah para pedagang kaki lima (PKL) eks Simpang Lima sedikit demi sedikit sudah tertampung dan menempati tempat berjualan yang layak.
Untuk ke depannya, terkait kekurangan pembangunan yang ada di Alun-Alun Kembang Joyo akan kembali dilakukan pembenahan.
“Kita sudah sidak ke sana (Alun-Alun Kembang Joyo) dan kita sudah ngobrol dengan dinas terkait, katanya akan segera diperbaiki,” paparnya.
DPRD Pati Imbau Seleksi Perades Belajar dari Tetangga
Kepala Bidang Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (Kabid DPUTR) Pati, Arif Wahyudi juga menjelaskan hal senada. Ia menjelaskan ketiadaan drainase di Alun-Alun Kembang Joyo akibat keterbatasan anggaran.
“Anggarannya terbatas. Dalam waktu dekat ini belum ada anggaran lagi untuk memperbaiki drainase di Alun-Alun tersebut,” terangnya.
Alun-Alun Timur sendiri baru ramai pedagang pada Sabtu (29/01). Tempat itu bagi pedagang eks Simpang Lima Pati atau pedagang zona merah. Saat ini, Alun-Alun Timur Pati sudah ramai pengujung. Letaknya yang masih di pusat kota juga memudahkan masyarakat untuk menjangkaunya, apalagi adanya tempat parkir yang memadai sehingga membuat nyaman pengunjung. (Lingkar Network l Falaasifah – Lingkar.co)