Site icon Lingkar.co

Dinkes Semarang Petakan Risiko Penyakit Hingga RW, Strategi Baru Tekan TBC dan Diare

Kepala Dinkes Kota Semarang, M. Abdul Hakam. (dok Istimewa)

Kepala Dinkes Kota Semarang, M. Abdul Hakam. (dok Istimewa)

Lingkar.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mulai mengembangkan strategi baru dalam pengendalian penyakit. Kini, pemetaan risiko kesehatan tidak lagi sebatas tingkat kelurahan, melainkan hingga level Rukun Warga (RW).

Kepala Dinkes Kota Semarang, M. Abdul Hakam, menyebut pendekatan ini penting agar intervensi kesehatan lebih tepat sasaran.

“Dengan data sampai level RW, kita bisa mengetahui wilayah mana yang rawan TBC, diare, maupun penyakit lain. Dari situ, intervensinya bisa lebih akurat,” jelasnya saat Rapat Kerja Kesehatan (Rakerkes) Kota Semarang, Selasa (23/9/2025).

Menurut Hakam, berbagai persoalan kesehatan di Semarang masih berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Misalnya TBC dan diare yang sering muncul akibat pola hidup kurang sehat. Dengan adanya pemetaan detail, pihaknya berharap kawasan rawan penyakit bisa ditekan sebelum berkembang menjadi masalah besar.

Selain penyakit menular, pemetaan ini juga akan membantu Pemkot dalam menangani anemia pada perempuan usia produktif, obesitas pada anak, hingga perilaku merokok usia dini.

“Kalau kita tahu letak masalahnya, kita bisa langsung arahkan edukasi dan pendampingan di wilayah itu,” tegasnya.

Tak hanya fisik, kesehatan mental pun turut menjadi perhatian. Hakam menuturkan tren depresi dan kecemasan pada generasi muda meningkat seiring tingginya penggunaan gawai. Untuk itu, Pemkot kini memfokuskan layanan kesehatan jiwa di RSUD Mijen.

Pj Sekda Kota Semarang, Budi Prakosa, menambahkan bahwa strategi berbasis peta risiko ini juga bisa mendukung percepatan pengentasan stunting.

“Kalau sejak awal sudah terpetakan, maka intervensi dari kandungan hingga balita bisa lebih tepat,” ujarnya.

Dengan pemetaan kesehatan hingga tingkat RW, Pemkot Semarang berharap langkah pencegahan penyakit bisa lebih efektif, sehingga masyarakat semakin sehat, produktif, dan mendukung terwujudnya Semarang Semakin Hebat. ***

Exit mobile version