Site icon Lingkar.co

Dinkes Siapkan 16 Layanan Khusus untuk Penderita HIV/AIDS

Dinkes Siapkan 16 Layanan Khusus untuk Penderita HIVAIDS

FORUM: audiensi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sumedang bersama Bupati Dony Ahmad Munir di Gedung Negara, Senin (14/4/2025). (Foto: Istimewa)

Lingkar.co – Komitmen Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam penanggulangan HIV/AIDS ditegaskan kembali dalam audiensi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sumedang bersama Bupati Dony Ahmad Munir di Gedung Negara, Senin (14/4/2025).

Bupati Dony menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS. Ia menekankan pentingnya semangat gotong royong dan niat tulus dalam melayani masyarakat. 

“Kita harus meyakini bahwa jika menolong orang lain, maka Allah akan menolong kita. Niatkan semua langkah kita sebagai ibadah. Dengan niat lurus, insyaAllah segala urusan akan dimudahkan,” ujar Bupati Dony.

Bupati Dony menegaskan prinsip pembangunan inklusif, no one left behind bahwa seluruh warga Sumedang, termasuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA) berhak mendapat perlindungan dan layanan yang setara.

Bupati juga menyoroti fenomena HIV/AIDS di Sumedang yang menyerupai gunung es, dengan jumlah kasus terlapor sebanyak 484, namun angka riil diyakini lebih tinggi.

Ia mendorong langkah kuratif dan preventif dilakukan secara paralel, mulai dari testing, tracing, hingga edukasi perilaku. 

“Dari hulu ke hilir harus terintegrasi. Edukasi kepada masyarakat sangat penting, terutama melalui media, buku, bahkan film. Basisnya adalah keluarga, dengan pendidikan sejak dini agar anak-anak kita tidak terjerumus pada perilaku berisiko,” tambahnya.

Baca Juga: Wabup Fajar Resmi Buka Pertunjukan Seni Ketangkasan Domba Garut

Ketua KPA Sumedang, Retno Ernawati, menyoroti pentingnya penguatan di hulu. Ia mengajak seluruh pihak, terutama Dinas Komunikasi dan Informatika, untuk menangkal penyebaran konten negatif di media sosial yang dapat mendorong perilaku seksual berisiko. 

“Kami di hilir menangani ODHA yang sudah terkonfirmasi, tapi hulunya harus diperkuat. Jangan sampai masyarakat tertular. Kesadaran ODHA untuk tidak menularkan kepada pasangan juga sangat penting,” ujar Retno.

Kepala Dinas Kesehatan Sumedang, dr Aceng Solahudin Ahmad mengatakan, saat ini telah tersedia 16 sarana Pelayanan Dukungan dan Pengobatan (PDP) di Puskesmas.

Ia menegaskan pentingnya pengobatan segera pascadiagnosa dan upaya mencegah penularan lanjutan, termasuk dengan pelatihan konselor dan pelibatan fasilitas kesehatan swasta.

Sementara itu, Direktur RSUD Sumedang, dr. Enceng, menyoroti tantangan pembiayaan bagi pasien ADHA. Ia menyambut baik arahan Bupati untuk berkoordinasi lintas sektor agar tidak ada warga yang terkendala akses layanan kesehatan karena faktor ekonomi. 

Exit mobile version