Site icon Lingkar.co

Dinsos Pati Ungkap Produk Buatan Penyandang Disabilitas Masih Terkendala Pemasaran 

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial DinsosP3AKB Pati, Eko Suwarno. Foto: Miftahus Salam/Lingkar.co

Lingkar.co – Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DinsosP3AKB) Kabupaten Pati Eko Suwarno mengungkapkan para penyandang disabilitas di Pati saat ini masih kesulitan memasarkan produk bikinannya.

Sehingga, katanya, hal ini menjadi kendala sendiri untuk meningkatkan taraf ekonomi para penyandang disabilitas.

“Yang jadi kendala lagi, sebenarnya setelah mereka mendapatkan keterampilan, di dalam pemasaran mereka kesulitan,” ujarnya, Jumat (6/12/2024).

Padahal, katanya, produk ekonomi yang telah dihasilkan para penyandang disabilitas di Pati sangat beragam dan potensial, di antaranta produk menjahit hingga membuat kerajinan batik. 

Ia mengatakan bahwa sebetulnya penyandang disabilitas di Kabupaten Pati sudah memiliki forum komunikasi yang sering disebut Disapa. Forum tersebut dipergunakan untuk menyambung wadah, salah satunya untuk mengembangkan kewirausahaan serta keterampilan penyandang disabilitas. 

“Itu kalau ada kegiatan-kegiatan terkait dengan pelatihan entah itu kewirausahaan, entah keterampilan kami selalu sampaikan kepada mereka. Kami sebenarnya yang dibutuhkan itu memang ketrampilan tidak melulu bantuan tunai,” katanya.

Eko menjelaskan, adanya pengembangan keterampilan melalui forum Disapa, untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka. 

“Jadi harapan kami setelah ada, mereka punya ketrampilan, mereka bisa mengembangkan keterampilan itu dan bisa meningkatkan taraf ekonominya,” terangnya. 

Lebih lanjut, Eko menuturkan bahwa Pemerintah Kabupaten Pati telah melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak, di antaranya adalah Kementerian Sosial. Harapannya, ke depan produk-produk bikinan penyandang disabilitas di Pati dapat dipasarkan dengan mudah.

“Kami minta untuk difasilitasi terkait dengan marketingnya dengan penjualannya barangkali kementerian punya link, atau punya (istilahnya) wadah untuk memasarkan itu kan kami minta dibantu itu,” pungkasnya. (*)

Penulis: Miftahus Salam

Exit mobile version