Site icon Lingkar.co

Disdik Semarang Dukung Penuh Usulan Wali Kota Bangun Tiga SMA Negeri Baru

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti saat diwawancarai. (dok Pemkot Semarang)

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti saat diwawancarai. (dok Pemkot Semarang)

Lingkar.co – Kebijakan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti dalam memperjuangkan pembangunan tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri baru di wilayah yang belum memiliki fasilitas pendidikan tingkat atas mendapat dukungan Dinas Pendidikan Kota.

Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menjelaskan bahwa sejak awal 2024, pihaknya telah mengusulkan pembangunan SMA di lima kecamatan yang masuk kategori blank spot, yakni Candisari, Gajahmungkur, Gayamsari, Semarang Timur, dan Tugu. Namun, usulan tersebut belum terealisasi secara menyeluruh.

“Dulu sudah pernah diajukan pembangunan SMA di Kota Semarang. Sekarang, berkaitan dengan rencana kebijakan Ibu Wali, Dinas Pendidikan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, sekaligus membuat kajian untuk bahan pengusulan pembangunan tiga SMA baru di Kota Semarang,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin (14/7/2025).

Lebih lanjut, Bambang menyampaikan bahwa proses pengajuan akan kembali dilayangkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Ya, akan mengirimkan lagi permohonan ke provinsi. Karena konsep dari provinsi itu, pemerintah kota hanya menyiapkan lahan. Nanti untuk fisiknya dari provinsi,” jelasnya.

Kecamatan Tugu disebut sebagai lokasi yang paling siap karena lahan telah tersedia dan kajian kelayakan (feasibility study) telah selesai. Sedangkan untuk Candisari dan Gajahmungkur, Pemkot mengusulkan penggunaan gedung SMPN 5 Semarang karena keterbatasan lahan.

Sebelumnya, Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan bahwa pembangunan SMA baru merupakan bagian dari komitmennya memperluas akses pendidikan.

“Kami usulkan tiga, terutama di kecamatan yang belum memiliki SMA Negeri, antara lain Gajahmungkur dan Candisari, lalu Genuk serta Kecamatan Tugu,” ungkapnya.

Usulan ini juga sebagai respons terhadap keresahan masyarakat terkait sistem zonasi yang menyulitkan akses ke SMA negeri.

“Harapannya tiga lokasi ini bisa dibangun semua. Saat kepala daerah di Jateng dilantik, kami dikumpulkan Pak Gubernur. Beliau berkomitmen untuk mewujudkan layanan infrastruktur dasar yakni pendidikan dan kesehatan,” pungkas Agustina. ***

Exit mobile version