Site icon Lingkar.co

Dokter Hakam Ungkap Praktek Makan Bergizi Gratis di Kota Semarang

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam. Foto: Rifqi/Lingkar.co

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam. Foto: Rifqi/Lingkar.co

Lingkar.co – Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengungkapkan, Pemkot Semarang memastikan praktek pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) sesuai dengan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) kesehatan.

Hakam saat dikonfirmasi mengatakan, sebelum uji coba, pihaknya telah melakukan pendataan dari balita, anak usia sekolah meliputi PAUD, TK, SD, SMP dan SMA, serta ibu hamil

Ia pastikan, pihak penyedia harus memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebelum munculnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). “Itu syaratnya banyak banget, ada pelatihan penjamin makanan kemudian produknya juga harus disampling, setelah itu juga diupload kemudian keluar dari DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) berupa SLHS,” terangnya melalui aplikasi perpesanan WhatsApp pada Kamis (23/1/2025).

Hakam bilang, peran Dinas Kesehatan juga memberikan narasi edukasi tentang makan bergizi gratis yang diterima oleh anak dan ibu hamil.

Untuk menjaga kualitas produk makanan yang diberikan dalam program MBG, Hakam menyatakan Pemkot Semarang melalui Dinkes mengontrol melalui aturan sertifikat dan sampling produk standar gizi sesuai buku petunjuk yang ada. Ini dilakukan satu bulan sekali.

“Misalnya dalam satu kali pemberian harus ada 700 kalori. Nah, apakah 700 kalori itu sudah terpenuhi,” urainya

Kemudian, lanjutnya, dobel protein dan sebagainya yang terkandung dalam MBG. “Sehingga dalam monev (monitoring dan evaluasi) itu juga pasti akan kelihatan dampak nyatanya itu benar berhasil atau tidak,” paparnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menentukan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) dalam pendistribusian makanan untuk mencegah intoksikasi makanan. “Itu sebetulnya sudah dibuatkan oleh kementerian kesehatan tapi itu yang harus ditaati oleh SPPG,” tandasnya.

Terkait dengan kemasan agar aman dan tidak menimbulkan sampah, pihaknya menyatakan sudah bebas dari sampah plastik dan aman bagi kesehatan.

“Kemarin tanggal 2 di SMP daerah Banyumanik itu kita lihat sendiri (peralatan makan) sudah memakai stainless, sudah tidak pakai plastik. Jadi tempat makanan itu bisa dipakai lagi, tidak menyisakan limbah plastik kemudian pastinya anak juga aman dari zat kimia dari plastik tempat makan mereka,” tutupnya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version