DPC PPP Rembang Mantab Usung Gus Yasin Ketum PPP, Muda dan Visi Misi Jelas Jadi Alasan

MENJELASKAN: Plt Ketua DPC PPP Rembang Gus Umam saat diwawancarai awak media baru-baru ini. (DOK. LINGKAR JATENG)
MENJELASKAN: Plt Ketua DPC PPP Rembang Gus Umam saat diwawancarai awak media baru-baru ini. (DOK. LINGKAR JATENG)

REMBANG, Lingkar.co – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Rembang mantab mengusung Taj Yasin (Gus Yasin) sebagai Ketua Umum (ketum) PPP. Meski muncul beberapa nama dalam bursa calon ketua umum partai berlambang kabah tersebut, muda dan visi misi yang jelas menjadi alasan utama DPC PPP Rembang mengusung putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair.

Plt Ketua DPC PPP Kabupaten Rembang Zaimul Umam mengatakan, mendekati agenda Muktamar partai PPP muncul beberapa nama yang diusulkan sebagai ketum. Paling santer dimunculkan adalah Gus Yasin dan Suharso Munarfa. Meski begitu Rembang tetap teguh pada pendiriannya satu suara untuk mengusung Gus Yasin sebagai calon ketua umum PPP.

“Kemarin Minggu ada rapimwil (rapat pimpinan wilayah, Red) dan banyak DPC se-Jawa Tengah mengusulkan beliau Gus Yasin untuk menjadi ketua umum,” kata pria yang akrab disapa Gus Umam.

Whats-App-Image-2024-09-19-at-14-21-32

Alasan mendasar DPC Rembang mengusulkan Gus Yasin sebagai Caketum Partai PPP karena dianggap masih muda dan memiliki visi misi yang jelas. Terlebih Gus Yasin juga merupakan tokoh yang memiliki jaringan yang riil.

“Karena saya anggap Gus Yasin masih muda dan punya visi misi yang jelas. Selain itu, punya jaringan riil karena beliau adalah putra tokoh dan simbol PPP ya di keluarga beliau ya di ayah beliau Mbah Maimun,” imbuhnya.

Muktamar ke IX PPP akan dilaksanakan secara daring. Akan dibagi menjadi 6 zonasi. Agenda tersebut akan dilaksanakan pada 18-21 Desember 2020. Agenda akan dipisatkan di Kota Makassar.

Png-20230831-120408-0000

“Tanggal 18-21dan itu dibagi menjadi 6 zonasi. Terfokusnya di Makkasar, cuma untuk Jawa Tengah sama Jogjakara di Jawa Tengah. Hal ini karena izin dari Mabes Polri dan Satgas Covid tidak boleh disentralkan satu tempat,” tutupnya.(mg1/lut/aji)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *