Lingkar.co – Dinas Arsip dan Perpustakan (Arpus) Kota Semarang mendukung usulan gelar Pahlawan Nasional bagi KH Muhammad Sholeh bin Umar atau yang lebih dikenal dengan nama Mbah Sholeh Darat.
Dinas ini sejak tahun 2023 telah membuat program diskusi, seminar maupun kajian atas naskah-naskah kuno karya ulama yang ada di Kota Semarang. Perhatian khusus diberikan kepada karya tulis Kiai Sholeh Darat.
Dinas ini telah berkali-kali bertemu dan menggelar kegiatan bersama pihak-pihak terkait, khususnya Walisongo Center (unit perpustakaan UIN Walisongo) dan Komunitas Pecinta Kiai Sholeh Darat (KOPISODA). Pada akhirnya Dinas Arpus berkesimpulan perlu segera mengajukan karya Kiai Sholeh Darat untuk dicatat sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB).
Sebab, MKB adalah memori kolektif bangsa. MKB adalah rekaman sejarah perjalanan suatu bangsa yang menjadi identitas dan jati diri bangsa tersebut. Ini adalah arsip yang menyimpan berbagai peristiwa, nilai, tokoh berpengaruh, adat-istiadat, dan pengalaman yang membentuk karakter dan arah suatu bangsa. Memori kolektif juga merupakan aset nasional yang penting untuk dilindungi dan dilestarikan. Pengeolaan oleh lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Setelah nanti teregistrasi di MKB kemudian diajukan ke UNESCO dalam Memory of the World (MoW). Perlu diketahui, aset Indonesia yang telah masuk dalam MoW adalah Tarian Jawa Mataraman dan Surat-Surat Kartini. Dan telah diketahui secara masyhur, Kartini adalah murid ngajinya Kyai Sholeh Darat.
Demikian intisari pertemuan terbatas dalam kunjungan Dinas Arpus Kota Semarang di gedung Walisongo Center Kampus UIN Walisongo Semarang, Selasa (28/7/2025). Pertemuan dipimpin oleh Ketua Walisongo Center Dr Anasom, MHum. Ia hadir bersama kepala Perpustakaan UIN Walisongo Umar Falahul Alam dan Pustakawan Ahli; Miswan.
Adapun rombongan Dinas Arpus dipimpin Kabid Pengembangan, Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan; Laily Widyaningtyas. Adapun dari Komunitas Pecinta Kiai Sholeh Darat (KOPISODA), dihadiri oleh M. Ichwan selaku sekretaris.
Ketua Walisongo Center Anasom menerangkan, Walisongo Center adalah sebuah pusat kajian dan literasi yang didirikan oleh UIN Walisongo Semarang sebagai bentuk komitmen untuk merawat sejarah dan nilai-nilai dakwah para Wali Songo. Gedung ini diresmikan pada 11 Agustus 2023 oleh Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki,
“Diantara koleksi unik yang dimiliki Walisongo Center adalah gamelan dan wayang kuno yang digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam dakwahnya, naskah tulisan tangan KH Hasyim Asy’ari dan KH Soleh Darat, serta keris dan manuskrip milik KH Zubair al-Jailani, rektor pertama IAIN Walisongo,” tutur Anasom yang meraih gelar Magister Ilmu Sejarah di Universitas Gadjah Mada dan gelar doktor di UIN Sunan Kalijaga ini.
Terkait pendaftaraan karya Kiai Sholeh Darat ke Memori Kolektif Bangsa, ia menyebut hal itu akan menjadi salah satu bagian penting dari upaya pengusulan gelar pahlawan. “Langkah Dinas Arpus mendaftarkan MKB adalah bagian dari langkah dukungan untuk proses pengusulan gelar pahlawan Kiai Sholeh Darat,” terangnya.
Sementara, Kabid Pengembangan, Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan Dinas Arpus Kota Semarang Laily Widyaningtyas mengaku puas telah melihat langsung koleksi kitab karya Kiai Sholeh Darat dan aneka koleksi lain yang disimpan di Walisongo Center.
Pihaknya siap untuk segera memproses pengajuan Memori Kolektif Bangsa ke lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia, untuk nantinya dicatatkan di UNESCO, lembaga milik Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Alhamdulillah. Sudah puas melihat langsung koleksi kitab KH Sholeh Darat. Sudah bisa dibilang memenuhi syarat untuk diajukan ke MKB di ANRI,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Laily menyatakan pihaknya siap menjadi penyelenggara penuh Seminar Internasional yang merupakan salah satu rangkaian dari pemenuhan syarat pengusulan gelar Pahlawan untuk Kiai Sholeh Darat. Pihaknya juga telah mendapat kepastian anggaran dan telah disetujui Wali Kota Semarang untuk mengundang narasumber yang kompeten dari Leiden Belanda, untuk berbicara mengenai karya KIai Sholeh Darat.
Kepala Perpustakaan UIN Walisongo Umar Falahul Alam menambahkan, pihaknya akan membantu segala hal yang diperlukan untuk keperluan pendaftarakan MKB tersebut. “Kami siap membantu apapun yang diperlukan untuk proses pendaftaran MKB,” katanya. (*)