Lingkar.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati mencatat kinerja ekonomi yang positif sepanjang triwulan III tahun 2025. Berdasarkan laporan resmi, pertumbuhan ekonomi daerah mencapai 6,2 persen, meningkat dibanding periode yang sama tahun 2024 yang tumbuh 5,5 persen.
Bupati Pati, Sudewo, menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. Ia menilai, kenaikan angka pertumbuhan ini merupakan bukti nyata sinergi yang baik antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.
“Alhamdulillah, sampai dengan sekarang ini Kabupaten Pati mengalami tren yang baik. Pada triwulan ketiga tahun ini sudah melampaui capaian triwulan ketiga tahun 2024,” ujar Bupati, kemarin.
Menurut Bupati, pertumbuhan tersebut menunjukkan efektivitas berbagai program pembangunan yang telah dijalankan Pemkab Pati. Berbagai sektor menjadi pengungkit, mulai dari pembangunan infrastruktur, pertanian, perikanan, hingga penguatan ekonomi berbasis masyarakat.
Ia menekankan, Pemkab Pati tidak hanya berfokus pada mengejar angka pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga memastikan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sejumlah indikator kesejahteraan, katanya, juga ikut membaik. Angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, serta prevalensi stunting menunjukkan tren penurunan seiring meningkatnya aktivitas ekonomi di daerah.
“Upaya kami tidak semata mengejar pertumbuhan ekonomi, tapi juga memastikan kesejahteraan masyarakat meningkat secara menyeluruh,” tegasnya.
Untuk menjaga momentum positif ini, pihaknya terus memperkuat pembangunan infrastruktur dan pengendalian banjir guna mendukung konektivitas antarwilayah serta menjaga produktivitas sektor pertanian.
Peningkatan produksi padi dan ikan nila juga menjadi prioritas dalam memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal.
Di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pemerintah daerah memperluas dukungan melalui bantuan permodalan, pelatihan, hingga akses pemasaran agar produk-produk unggulan Pati dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
“Sinergi lintas sektor menjadi kunci agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya tinggi, tetapi juga berkelanjutan dan inklusif,” kata Bupati Sudewo. (*)