Site icon Lingkar.co

FKPP Dorong Pesantren di Semarang Aktif Tangani Isu Sosial dan Lingkungan

Ketua FKPP Kota Semarang, Samsudin. (dok Istimewa)

Ketua FKPP Kota Semarang, Samsudin. (dok Istimewa)

Lingkar.co – Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Semarang mendorong peran aktif pesantren tidak hanya dalam bidang pendidikan keagamaan, tetapi juga dalam kegiatan sosial dan pelestarian lingkungan di tingkat kota.

Ketua FKPP Kota Semarang, Samsudin, menyebut bahwa pesantren memiliki potensi besar sebagai motor penggerak perubahan sosial di masyarakat. Menurutnya, pesantren selama ini telah berperan dalam membentuk karakter dan moral warga, sehingga sudah saatnya kiprah itu diperluas untuk mendukung program pembangunan daerah yang berkelanjutan.

“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga pusat pembentukan karakter sosial. Santri bisa menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan, menggerakkan ekonomi umat, hingga ikut melestarikan lingkungan,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Samsudin menjelaskan, FKPP mendukung kebijakan Pemerintah Kota Semarang yang memberi ruang bagi pesantren untuk terlibat dalam berbagai program sosial, mulai dari edukasi masyarakat, pengelolaan sampah, hingga kegiatan penghijauan.

Ia menilai, kolaborasi pesantren dengan instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Sosial bisa menjadi langkah konkret dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan santri dan masyarakat sekitar.

“Dengan keterlibatan aktif pesantren, kami yakin nilai-nilai keagamaan dan kepedulian sosial bisa berjalan berdampingan. Ini juga sejalan dengan semangat Perda Pesantren yang sedang dibahas,” katanya.

Lebih lanjut, FKPP juga tengah menyusun program Santri Peduli Lingkungan yang akan dijalankan di sejumlah pondok pesantren di wilayah Semarang Barat dan Tembalang. Program ini dirancang untuk mengedukasi santri agar menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, termasuk pengelolaan sampah mandiri dan penghijauan lingkungan pesantren.

Samsudin menegaskan, penguatan peran pesantren dalam bidang sosial dan lingkungan bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi bentuk pengamalan nilai keislaman yang holistik.

“Menjaga alam dan peduli pada sesama adalah bagian dari ajaran Islam. Karena itu, kami ingin pesantren hadir bukan hanya mencetak santri berilmu, tapi juga beraksi nyata untuk kemaslahatan lingkungan dan masyarakat,” pungkasnya. ***

Exit mobile version