Lingkar.co – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, R. Wing Wiyarso Poespojoedho, mengajak manajemen Semarang Zoo atau Taman Satwa Semarang belajar dari Pemkot Bandung melalui Table Top dan Sales Mission yang dilakukan di Bandung pada 18-19 September 2025
Alasan kegiatan tersebut dilaksanakan di Bandung karena ia anggap lebih berpengalaman atau expert di dunia pariwisata.
“Bandung ini menurut kami salah satu kota yang lebih awal atau lebih senior, perkembangan pariwisatanya cukup luar biasa” kata Wing saat dikonfirmasi, Jum’at (19/9/2025).
“Mereka (Pemkot Bandung) punya akses yang lebih expert, lebih berpengalaman ke penjuru dunia,” imbuhnya.
Ia menyebut kegiatan kali ini memang tujuan utamanya mempromosikan dan menjual potensi dan kearifan lokal yang ada di kota Semarang kepada wisatawan yang datang di kota Bandung. Dengan adanya kerja sama, kata dia, Bandung dan Semarang punya peluang yang sama untuk promosi potensi wisata kepada wisatawan yang datang.
“Dengan kerja sama Bandung dan Semarang ini, insya Allah ke depan sektor pariwisata di dua kota ini semakin meningkat,” harapnya.
Dirinya juga berharap agar sektor pariwisata di kota Semarang bisa berkembang dan menjadi destinasi wisata rujukan pelancong luar daerah. Karena pariwisata merupakan pilar pertumbuhan ekonomi lokal dan regional.
Direktur Semarang Zoo, mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan di bidang pariwisata.
“Saya ucapkan terima kasih banyak terimakasih kepada Kepala Dinas Pariwisata, Pak Wing, yang telah mengajak kami ke Kota Bandung, mengenalkan Semarang Zoo bersama teman teman pelaku pariwisata di Kota Semarang ke para pelaku wisata di Kota Bandung,” ucapnya.
Menurut dia, berbagai pertanyaan dan masukan dari para calon Buyer sangat bermanfaat untuk menambah ilmu.
“Ini menjadi pengalaman berharga bagi kami untuk membuat rencana kerja atau tawaran paket wisata yang lebih baik, sehingga bisa mengenalkan Semarang Zoo sebagai salah satu destinasi paket wisata, khususnya bagi masyarakat kota Bandung,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Disbudpar Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa menyambut baik kegiatan Table Top/Sales Mission yang diinisiasi oleh Disbudpar Kota Semarang karena tujuan utamanya menjadi tempat tujuan kunjungan.
“Kalau disederhanakan itu tugas utamanya menarik wisatawan ke kota masing-masing. Maka kami sangat support kepada sahabat saya, Pak Wing yang mengadakan tabel top/sales mission di kota Bandung,” ujarnya.
“Ini setulus hati kita doakan misi perdagangannya bisa sukses,” doanya.
Terkait wisata edukasi konservasi Lembang Park and Zoo yang gempar karena macan tutul lepas dari kandang dan Bandung Zoo yang saat ini bermasalah dengan hukum, ia berharap kasus itu segera selesai.
“Jadi secara umum, kita selalu mengharapkan destinasi-destinasi wisata di Bandung memberikan pelayanan yang lebih baik termasuk Bandung Zoo,” jawabnya.
Pihaknya berharap agar Bandung Zoo kembali beroperasi secara profesional. Namun sebagaimana diketahui bahwa saat ini kebun binatang tersebut tengah dalam konflik dualisme kepengurusan Yayasan Margasatwa Tamansari, dan kewenangan tentang konservasi saat ini ada di tangan kementerian kehutanan.
‘Tapi ada faktor-faktor lain yang itu Pemerintah Kota Bandung tidak bisa melakukan intervensi, Pak Wali (Wali Kota Bandung) beliau menghargai proses hukum,” tutupnya. (*)