Lingkar.co – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang menggelar Musyawarah Kerja Kota (Muskerkot) tahun 2025 di aula Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang, Jl. MGR. Soegijapranata 31 Kota Semarang, Selasa (14/1/2025) pagi.
Ketua PMI Kota Semarang Dr dr Awal Prasetyo, MKes Sp THT-KL MARS mengatakan, isu yang diangkat dalam Muskerkot PMI Kota Semarang ialah Humanity for Healthier Lifestyle (kemanusiaan untuk gaya hidup sehat).
Sehingga, program kegiatan PMI Kota Semarang selama 2025 fokus pada menekankan gaya hidup sehat serta peduli terhadap lingkungan sekitar.
“PMI Kota Semarang mengambil tema kegiatan selama 2025 yaitu Humanity for Healthier Lifestyle yang akan menjadikan warna seluruh kegiatan untuk membangkitkan kita semua,” kata Awal Prasetyo.
Menurut dia, gaya hidup yang lebih sehat dapat menopang upaya melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat, khususnya di Kota Semarang.
Untuk itu Awal mendorong agar masyarakat peduli terhadap lingkungan dengan mengubah gaya hidup untuk menjadi lebih sehat.
“Ini kembali kepada basik pemahaman tentang fungsi dari kepalangmerahan yaitu memproteksi hidup dan menyelamatkan kehidupan termasuk mencegah bencana dan menjaga kesehatan,” terangnya.
Lebih jauh ia menjelaskan ada empat gaya hidup yang harus dijalankan untuk menopang kesehatan, seperti istirahat cukup, makan bergizi, berolahraga dan memelihara konektivitas dengan sesama.
Ia mengungkapkan, selama tahun 2024 berbagai kegiatan PMI Kota Semarang difokuskan pada kepedulian terhadap lingkungan hidup.
“Ini sebagai upaya untuk memahami peran lingkungan dalam struktur kehidupan kita seperti menanam ribuan pohon dan menyebar bibit ikan,” ujarnya.
Menurut Awal, peran serta masyarakat dengan berbagai macam dimensi motivasi baik motivasi pribadi, institusi, dan motivasi sosial harus diseimbangkan.
Di sisi lain, pihaknya menyampaikan misi PMI Kota Semarang ke depan akan mengarah pada desentralisasi berupa kegiatan secara langsung berbasis di PMI ranting kecamatan.
“Salah satu misinya PMI Kota Semarang di 2025 yaitu mengedepankan eksistensi para relawan,” terangnya.
Oleh karena itu kegiatan para relawan PMI Kota Semarang ialah mendorong dan mengembangkan secara desentralisasi ke PMI ranting kecamatan.
“Sehingga kegiatan-kegiatan ranting kecamatan dapat ditingkatkan dengan lebih menggerakkan relawan, fokuskan diri pada upaya edukasi dan pemberdayaan relawan untuk kepentingan masyarakat,” imbuhnya.
Ketua Bidang Organisasi PMI Jateng Prof Adji Samekto yang hadir membuka Muskerkot kegiatan mengapresiasi kegiatan tersebut.
Menurut Prof Adji, PMI Jateng sebagai koordinator PMI kabupaten/kota di Jateng telah mengamati dan melihat PMI Kota Semarang merupakan salah satu cabang yang cukup kuat.
“PMI Kota Semarang memiliki peran penting di Kota Semarang. Bagusnya lagi PMI Kota Semarang ini dapat bermitra dengan lembaga-lembaga pemerintah yang ada di Kota Semarang,” katanya. (arh)