Lingkar.co – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan tidak ada rencana menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di internal partai. Ia juga membantah adanya keretakan di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Masa mau dipercaya berita yang enggak ada sumbernya?” ujar Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (3/8/2025).
Penegasan serupa disampaikan sejumlah elite Partai Golkar. Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian Golkar, Nusron Wahid, menyatakan tidak mengetahui adanya wacana Munaslub, termasuk kabar yang menyebut dirinya terlibat dalam isu tersebut.
“Saya tidak tahu-menahu soal isu itu. Tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana ataupun di internal Golkar mengenai Munaslub,” kata Nusron.
Politikus senior Golkar, Nurdin Halid, turut membantah kabar tersebut. Ia menyebut isu Munaslub hanyalah hoaks.
“Itu isu murahan yang tidak perlu direspons,” tegasnya, Jumat (1/8/2025).
Wakil Ketua Umum Golkar, Meutya Hafid, juga menegaskan bahwa partainya kini solid dan fokus mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, baik di tingkat eksekutif maupun legislatif.
“Seluruh kader Golkar sedang bekerja mengawal program Presiden Prabowo agar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tidak ada agenda Munaslub,” ujar Meutya, Senin (4/8/2025).
Ia menilai isu Munaslub sengaja dihembuskan untuk memecah soliditas partai.
“Golkar saat ini fokus mendukung kebijakan Presiden Prabowo. Kami yakin seluruh kader dari pusat hingga desa tegak lurus mendukung program-program pemerintah,” tambahnya.
Meutya juga mengungkapkan bahwa Bahlil tengah menargetkan penyelesaian Musyawarah Daerah (Musda) di 38 provinsi pada akhir 2025.
“Ketua Umum Bahlil sedang fokus menyelesaikan Musda, termasuk yang baru-baru ini digelar di Kalimantan Selatan. Jadi, isu Munaslub tidak ada kaitannya sama sekali,” pungkas Meutya. (*)