Site icon Lingkar.co

Gus Huda Terima Penghargaan atas Peran Aktif dalam Pengusulan Kyai Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional

Pengasuh Pondok Pesantren Santri Ndalan Nusantara, Gus Huda saat menerima penghargaan saat menghadiri acara Pengusulan Gelar Kyai Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional. (dok Alan Henry)

Pengasuh Pondok Pesantren Santri Ndalan Nusantara, Gus Huda saat menerima penghargaan saat menghadiri acara Pengusulan Gelar Kyai Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional. (dok Alan Henry)

Lingkar.co — Sosok ulama kharismatik asal Semarang, Kyai Sholeh Darat, kembali menjadi perhatian publik. Kali ini, penghargaan diberikan kepada Gus Huda, Pengasuh Pondok Pesantren Santri Ndalan Nusantara, atas dedikasinya dalam mendorong pengusulan Kyai Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, mewakili Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, dalam acara Gala Dinner Pengusulan Gelar Kyai Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional, Senin (10/11/2025) malam.

Acara yang digelar di Kota Semarang itu berlangsung hangat dan sarat makna. Sejumlah tokoh agama, budayawan, akademisi, dan perwakilan ormas keislaman hadir memberikan dukungan terhadap pengusulan tokoh besar yang dikenal sebagai guru dari KH Ahmad Dahlan dan RA Kartini tersebut.

Dalam kesempatan itu, penghargaan juga diberikan kepada beberapa tokoh lain yang turut berperan aktif dalam memperjuangkan pengakuan terhadap jasa Kyai Sholeh Darat di tingkat nasional.

Gus Huda mengaku penghargaan yang diterimanya bukanlah bentuk pencapaian pribadi, melainkan panggilan hati untuk menjaga warisan perjuangan ulama.

“Saya hanya menjalankan bagian kecil dari kewajiban kita bersama untuk mengenang jasa ulama besar. Kyai Sholeh Darat bukan hanya guru bagi murid-muridnya, tapi guru bagi bangsa ini. Beliau mengajarkan Islam yang membumi dan memperjuangkan kemerdekaan lewat dakwah dan ilmu,” ujarnya.

Menurutnya, perjuangan untuk menjadikan Kyai Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional bukan sekadar soal gelar, tetapi tentang mengakui peran besar ulama dalam sejarah kebangsaan Indonesia.

“Ini bukan hanya formalitas, tapi bentuk nyata penghargaan terhadap kontribusi para ulama. Kita tidak boleh melupakan peran mereka dalam membangun nilai-nilai kebangsaan dan keislaman,” imbuhnya.

Dengan penghargaan ini, Gus Huda berharap perjuangan Kyai Sholeh Darat semakin dikenal luas dan menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama santri, untuk meneruskan perjuangan melalui ilmu, akhlak, dan cinta tanah air. ***

Exit mobile version