Site icon Lingkar.co

Gus Yasin Targetkan Program Beasiswa Santri ke Purguruan Tinggi Terealisasi pada 2026

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. Foto: dokumentasi Humas Jateng

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. Foto: dokumentasi Humas Jateng

Lingkar.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menargetkan realisasi program beasiswa kuliah santri ke sejumlah kampus di luar negeri maupun dalam negeri akan dilakukan pada tahun 2026 lantaran Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 sudah berjalan.

“Ternyata, APBD tahun ini sudah berjalan. Artinya kita tidak bisa langsung merealisasikan semuanya saat ini. Akan tetapi, untuk menuju ke sananya proses kita siapkan. Goal-nya pada tahun kedua (pemerintahan) kami, nanti sudah bisa mengirim santri belajar ke luar negeri,” katanya.

Gus Yasin itu mengatakan, dalam proses seleksi santri untuk mendapatkan beasiswa nanti, pihaknya akan melibatkan santri alumni yang pernah mengenyam pendidikan di bangku kuliah kampus luar negeri.

“Ada alumni dari Mesir, Yaman, Jerman, dan lainnya kita rangkul semuanya. Jadi bagaimana nanti Jawa Tengah bisa mengirim para santri untuk belajar di sana. Nah, ini yang saat ini sudah kita siapkan,” ucapnya.

Beberapa kampus yang dikerjasamakan dengan Pemprov Jateng, kata Taj Yasin, di antaranya berada di sejumlah negara di Timur Tengah, seperti Mesir, dan Yaman. Di Eropa seperti Jerman, lalu di Asia Timur seperti di China maupun Korea Selatan.

Lebih lanjut, ia berharap, setelah empat tahun santri menimba ilmu di kampus luar negeri, diharapkan akan kembali ke tanah air untuk membantu menguatkan pendidikan di pesantren khususnya.

Baca juga: Lantik Ratusan Pengurus Lembaga dan Badan Khusus PCNU Purworejo, Romo KH Dawud Maskuri : Berkhidmat di NU adalah Bentuk Jihad Nyata

“Nah, setelah empat tahun nanti kita bisa mengetik hasilnya. Santri kita kembalikan ke pesantren-pesantrennya untuk mengajar,” katanya.

Ilmu yang telah dimiliki santri, kata Taj Yasin, diharuskan diaplikasikan untuk mewarnai apa khasanah ilmiah yang ada di pesantren-pesantren.

Hal itu sebagai bagian dari penguatan pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan.

Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Gunawan Sudharsono, mengatakan, progres program beasiswa kuliah santri asal Jateng ke perguruan tinggi tarus berjalan.

Beasiswa kuliah santri melalui program Pesantren Obah yang digagas oleh pemerintahan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin ini, tidak hanya ke perguruan tinggi luar negeri, tapi juga di dalam negeri.

Setidaknya ada 40-an kampus dalam negeri yang akan diajak bekerjasama untuk menyukseskan program tersebut.

“Itu perguruan tinggi nasional baik negeri maupun swasta,” kata Gunawan saat dihubungi pada Minggu, 29 Juni 2025.

Ia menambahkan, Pemprov Jateng saat ini dalam posisi pembentukan tim Forum Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren. Pembentukannya sudah dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur.

Selanjutnya, akan dilakukan rapat lanjutan dengan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Jateng. Sejumlah OPD terkait, di antaranya seperti Biro Kesra, Dinas Pendidikan, dan Kebudayaan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Instansi vertikal yang terlibat seperti Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jateng, dan perguruan tinggi.

“Pertemuan lanjutan untuk membentuk kelompok kerja (pokja). Nanti membagi tupoksi pokja sekaligus pembentukan sekretariat,” ucapnya.

Teknis yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya yakni syarat santri untuk mendapatkan beasiswa tersebut.

Hingga saat ini, kampus dari luar negeri yang sudah mencapai tahap finalisasi untuk bekerja sama yakni di Kairo (Mesir) dan Jerman. Sedangkan untuk kampus dalam negeri sampai saat ini masih terus dikomunikasikan.

Penulis : Muso

Exit mobile version