Lingkar.co – Pimpinan Cabang (PC) Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kota Semarang menghadirkan dua juara nasional Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) dalam Talk Show How to Be A Winner bersama Ustadz Mas’ud Shahat dan Ustadzah Durrotul Muqoffa, AH.
Kegiatan yang dilaksanakan di gedung Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gunungpati Semarang ini merupakan bagian dari ‘babat alas’ untuk menumbuhkan budaya membaca Al Qur’an.
“Sejak kembali dijadikan Banom oleh Mbah Hasyim Muzadi, JQHNU ini belum bisa benar-benar terbentuk secara kegiatan organisasi,” kata Ketua PC JQHNU Kota Semarang, Ahmad Rifqi Hidayat, AH dalam sambutan, Sabtu (2/10/2024).
“Kader NU yang ahli tilawah banyak, yang hafal Al-Qur’an juga banyak. Tapi untuk ikut aktif di JQHNU ini sangat sedikit,” ungkapnya.
Hari ini, kata dia, JQHNU masih ‘babat alas’ untuk bisa menumbuhkan santri yang mau aktif dan ngopeni organisasi Al Qur’an. “Jadi targetnya mendirikan PAC (Pimpinan Anak Cabang) di kecamatan. Makanya kita lebih sering kegiatan di pesantren, dan kegiatan MWCNU ini baru pertama kali di Gunungpati,” urainya
“Selain itu, kita juga masih perlu babat alas dalam urusan musabaqoh. Untuk ini sementara kita fokuskan di perguruan tinggi sekalian kita proses pendirian komisariat,” imbuhnya.
Untuk itu, kata dia, PC JQHNU Kota Semarang menghadirkan Ust. Mas’ud Shahat juara MTQ nasional cabang tilawah, dan Ustz. Durrotul Muqoffa AH, juara MTQ nasional cabang Hifzhil Qur’an 10, 20, dan 30 juz’.
“Kita harapkan ini menjadi influencer untuk menyemangati belajar Al Qur’an, mengingatkan kembali untuk tertib dalam aturan baca sebagaimana yang diajarkan oleh par guru kita,” tuturnya.
Senada, Rais Syuriah MWCNU Gunungpati, KH. Nastain juga mendorong agar PAC JQHNU yang sudah ada bisa menyusun kepengurusan. Selain itu, pihaknya juga telah mendorong agar Al Qur’an membudaya di ranting NU.
“Kita sudah mulai biasakan di ranting NU agar sering ada Semaan Al Qur’an. Ini agar membudaya di rumah-rumah warga tiap ada hajat bisa diisi dengan ngaji Al Qur’an,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan pentingnya pendampingan terhadap guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) agar sejak kecil sudah terbiasa membaca Al Qur’an sesuai dengan aturan tajwid.
“Jadi memang pr kita itu juga ada di TPQ, ini kan perlu mendapatkan perhatian khusus, karena kalau gurunya mohon maaf dalam pengajarannya ada yang kurang maka hasilnya juga tidak sesuai,” jelasnya.
Untuk itu, ia berharap agar pengurus di tingkat cabang ikut membantu MWCNU Gunungpati dalam menata kader yang ada di PAC JQHNU Gunungpati.
“Kami sampaikan terima kasih sudah mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah kegiatan ini, nanti bisa diagendakan program-program yang lain di sini,” tuturnya. (*)
Penulis: Miftahus Salam