Site icon Lingkar.co

Heboh! Pria 63 Tahun Tewas di Lokasi Kusuk Lulur

SIANTAR, Lingkar.co – Kusuk lulur Rita, di Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar, membuat heboh warga sekitar, Senin (4/10/2021) siang.

Kehebohan itu, membuta warga mengerumuni tempat tersebut, setelah penemuan seorang laki-laki berumur 63 tahun dalam kondisi tidak bernyawa.

Pria yang meninggal itu, diketahui berinisial JS (63), warga Jalan Parsaguan Tambunan, Desa Panei Tongah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).

Kapolsek Siantar Martoba, AKP Amir Mahmud, kepada wartawan mengatakan, pihaknya baru mengetahui kejadian itu pada pukul 12.30 WIB.

Setelah menerima laporan dari pemilik Kusuk Lulur, Rita, yang datang melaporkan kejadian tersebut ke Mako Polsek Siantar Martoba, kata Kapolsek.

“Tadinya kami dapat informasi dari pemilik Lulur, Rita. Jadi, dia datang ke kantor Polsek dan mengaku ada seorang lelaki (tamu) meninggal dunia. Ini tempat kusuk lulur,” papar Kapolsek, Senin (4/10/2021) sore sekira pukul 16.00 WIB.

Kapolsek juga menyebutkan korban belum sempat dikusuk oleh pelayan saat kejadian.

“Jadi korban ketika datang ke lokasi lulur langsung duduk dan memesan teh manis hangat,” kata AKP Amir.

Usai minum, kata Kapolsek, korban berencana pulang. Namun, saat berdiri, tiba-tiba korban terjatuh dengan posisi badan terlentang.

“Ketika diperiksa, nadinya sudah tidak berdenyut,” kata Kapolsek, AKP Amir Mahmud.

Dia mengatakan, pihaknya bersama tim Identifikasi (Inafis) Polres Siantar, telah melakukan olah TKP. Namun, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Pihak keluarga korban juga ikut turun ke lokasi kejadian,” ucap Kapolsek, AKP Amir Mahmud.

KARENA PENYAKIT JANTUNG

Setelah dilakukan penyelidikan, kata dia, korban memiliki riwayat penyakit jantung. Hal itu berdasarkan pengakuan anak korban.

Selanjutnya, anak korban berinisial ZS menolak untuk melakukan autopsi terhadap jenajah korban.

Pihak keluarga menyakini penyebab meninggalnya korban karena penyakit jantung.

“Keluarga sudah membuat surat pernyataan yang selanjutnya jenajah korban dibawa ke rumah duka untuk pemakaman sesuai agama dan adat-istiadat,” ujar AKP Amir.*

Kontributor Sumut : Matius Gea

Editor : M. Rain Daling

Exit mobile version