Site icon Lingkar.co

Ini Anggaran Bansos Bagi Warga Jateng Terdampak PPKM Darurat

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, minta jajarannya salurkan Bansos. FOTO: Humas/Lingkar.co

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, minta jajarannya salurkan Bansos. FOTO: Humas/Lingkar.co

SEMARANG, Lingkar.co – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta jajarannya memastikan kelancaran penyaluran bansos ke masyarakat, menyusul perpanjangan PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021.

Ganjar mengatakan, anggaran bansos telah siap, dengan total anggaran sebesar Rp 418,8 miliar dari APBD Provinsi Jateng, dan Rp4,7 triliun dari APBN.

“Anggaran-anggaran itu sudah siap tahun ini, jadi inilah yang mesti cepat penyaluran bansos kepada masyarakat,” kata Ganjar. Rabu (21/7/2021).

Adapun rincian anggaran yang sudah siap, kata Ganjar, dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng tahun 2021. Penggunaan anggaran itu untuk bantuan sosial antisipasi dampak PPKM.

“Sudah ada alokasinya (penyaluran bansos, red). Umpama sisi infrastruktur, ada sumbangan listrik untuk alokasi 15.000 KK. Pembangunan rehab dan distribusi rumah korban bencana alokasi 327 unit. Dari ini saja, ada Rp12,8 miliar dan saya minta bisa tambah,” kata Ganjar.

Selain itu, ada juga bantuan dari sisi sosial dengan total anggaran Rp381,8 miliar dari Pemprov Jateng dan Rp2,4 triliun dari anggaran APBN.

Anggaran tersebut, untuk Pemprov Jateng, untuk tujuh kegiatan pada Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AP2AKB), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pendidikan, dan Biro Kesra.

“Untuk program jambanisasi, alat bantu produksi, Kartu Jateng Sejahtera, beasiswa untuk siswa kurang mampu, hibah Kemenag dan lainnya. Sementara anggaran dari pusat itu ada tujuh kegiatan, yaitu BLT Dana Desa, bansos PKH, BPNT, BST dan bantuan beras untuk 7,6 juta KK,” jelas Ganjar.

Kemudian dari sisi ekonomi juga ada anggaran Rp24,1 miliar dari APBD Provinsi dan Rp 2,2 triliun dari APBN. Anggaran APBD untuk bantuan BBM nelayan, asuransi nelayan, paket olahan ikan, cadangan beras dan bansos paket peternakan.

“Sementara anggaran APBN untuk bantuan produktif usaha mikro, sudah terealisasi sebesar 1,1 juta UKM dengan target 2,8 juta. Masing-masing Rp1,2 juta. Selain itu, ada juga kartu prakerja untuk 350.000 orang dan terealisasi 194.718 orang. Ini yang saya maksud harus cepat tersalurkan,” pungkasnya.

GUBERNUR JATENG SIAPKAN REFOCUSING ANGGARAN

Selain memastikan penyaluran bansos yang sudah ada, Ganjar, juga telah menyusun strategi refocusing. Sejumlah OPD di lingkungan Pemprov Jateng sudah mengusulkan rencana refocusing itu.

Beberapa usulan, yakni terkait alokasi bantuan sosial untuk 133,555 KK. Masing-masing akan menerima Rp200.000. Bantuan tersebut untuk pedagang, sopir, tukang ojek, dan biaya transporter.

Usulan lain, terkait bansos untuk 157.795 UKM terdampak Covid-19. Bantuan Dinas Ketahanan Pangan sekira Rp3,3 miliar untuk petani. Kemudian, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) memberikan bantuan untuk 5.708 kelompok tani.

Baca Juga:
Petani Menjerit Akibat Pengurangan Subsidi Pupuk

Ada juga dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang mengusulkan bantuan produk bahan baku industri bagi 3500 IKM.

“Terakhir dari Disporapar yang mengusulkan bantuan sembako bagi 12.586 pelaku pariwisata yang terdampak PPKM. Jadi kira-kira kita siapkan Rp143,5 miliar. Sudah ada hitungan detilnya seperti itu,” pungkasnya. *

 Penulis : Dinda Rahmasari Tunggal Sukma

Editor : M. Rain Daling

Exit mobile version