Site icon Lingkar.co

Inna Hadianala Angkat Isu Kekerasan pada Perempuan di Silatnas III Bu Nyai Nusantara

Anggota DPRD Provinsi Jateng Inna Hadinala (kanan) bersama Bu Nyai Nur Rofiah saat FGD Silatnas III Bu Nyai Nusantara di Hotel Patrajasa Semarang, Senin, (7/11/2022) malam. NURSEHA/LINGKAR.CO

Anggota DPRD Provinsi Jateng Inna Hadinala (kanan) bersama Bu Nyai Nur Rofiah saat FGD Silatnas III Bu Nyai Nusantara di Hotel Patrajasa Semarang, Senin, (7/11/2022) malam. NURSEHA/LINGKAR.CO

SEMARANG, Lingkar.co – Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PPP, Inna Hadianala (mbak Nala) mengangkat isu kekerasan pada perempuan di FGD Silatnas III Bu Nyai Nusantara. Ia prihatin dengan maraknya kekerasan pada perempuan belakangan ini.

Bahkan menurutnya, menjadi lebih parah dengan beberapa kejadian kekerasan seksual di lingkungan pesantren.

“Belakangan marak terjadi tindakan-tindakan kekerasan terhadap perempuan, tak hanya di urusan domestik, di kalangan pendidikan juga. Seperti beberapa waktu lalu, ada korban santriwati yang mendapatkan tindakan ruda paksa oleh pengurus ponpes. Ini harus segera kita hentikan,” kata Inna Hadianala di Hotel Patrajasa Semarang, Senin (8/11/2022).

Dari data yang ia himpun, tercatat sekurang-kurangnya 299.000 kasus kekerasan terhadap perempuan pada 2020. Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada orang tua, pendidik dan pesantren untuk dapat memberikan perhatian lebih terkait hal ini.

“Harus ada integrasi antara orang tua, pendidik dan lembaga pendidikan dalam hal ini saya tekankan pesantren. Kalau hanya parsial, pastinya kurang efektif. Harus ada barikade berlapis dalam perlindungan perempuan,” jelas DPRD Provinsi Jateng tersebut.

Mbak Nala menyebutkan, setidaknya ada 3 hal yang perlu dilakukan oleh pesantren dalam koridor perlindungan perempuan. Pertama, agent of change yang memiliki dampak positif di lingkungan pesantren,

Kedua, agent of solution yaitu solusi-solusi atau pemecahan masalah pada individual santriwati oleh pengurus atau pendidik. Kemudian ketiga, action yaitu pengambilan tindakan, inisiasi dan peran aktif baik dari sisi individual, pendidik, maupun lembaga.

Dalam FGD Silatnas III Bu Nyai Nusantara tersebut turut menjadi narasumber DPRD Provinsi Jawa Tengah Tazkiyatul Mutmainah dan Bu Nyai Nur Rofiah.

Penulis: Kharen Puja Risma

Editor: Muhammad Nurseha

Exit mobile version