Site icon Lingkar.co

IPM Blora naik, Ini pesan Bupati Arief Rohman

Bupati Blora Arief Rohman. Lilik/Lingkar.co

Bupati Blora Arief Rohman. Lilik/Lingkar.co

Lingkar.co – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah naik 0,58 poin menjadi 69,95. Bahkan untuk rata-rata lama sekolah bertambah sebesar 0,11 /tahun atau menjadi 7,01/ tahun pada tahun 2022.

Hal tersebut, diungkapkan oleh Bupati Arief Rohman saat menghadiri pembinaan ASN dan Halal Bi Halal Bidik kecamatan Tunjungan, dan Jepon. Yang diselenggarakan di Graha Larasati Blora, pada Rabu (03/05/2023) pagi.

“Angka Harapan Lama Sekolah tahun 2022 naik 0,09 tahun, menjadi selama 12,44 tahun, ini setara lulus SMA atau semester 1 kuliah,” ucap Gus Arief, sapaan akrab Bupati Blora.

Lebih lanjut, Indeks Pembangunan manusia merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan hsebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU). Akan tetapi Gus Arief tak menampik jika dari sisi pendidikan di pengaruhi dual hal tersebut.

“Kita masih mempunyai Anak Tidak Sekolah (ATS), ini adalah PR kita untuk menanganinya. Desa-desa yang angka ATSnya masih tinggi biasanya akan terjadi pernikahan dini. Kalau itu terjadi kemungkinan besar stunting kita akan meningkat,” ungkapnya.

“Maka dari itu, saya meminta peran para guru dan keluarga besar korwil bidik menanganinya dan bersama-sama untuk “Sesarengan Mbangun Blora, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ungkapnya kembali.

Kemudian, terkait Kurikulum Merdeka yang sudah diterapkan di sekolah-sekolah. Gus Arief berpesan agar sekolah memasukkan materi pengelolaan sampah dalam P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Kurikulum Merdeka, dalam rangka membangun kebiasaan hidup bersih dan sehat sejak dini.

“Setiap Sekolah harus menjadi Sekolah Adiwiyata, yaitu membangun sekolah yang berwawasan lingkungan, menciptakan suasana sekolah yang bersih, sehat dan nyaman untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Ketika lingkungan sehat maka siswa pun sehat sehingga prestasi sekolah bisa meningkat,” terangnya.

Pendidikan Karakter

Selanjutnya, Gus Arief pun menyinggung terkait pendidikan karakter. Bahwasanya pendidikan karakter dan agama ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, karena masing-masing saling membutuhkan dan bernilai lebih, menyeimbangkan serta saling melengkapi.

“Kurangnya pendidikan karakter, pendampingan, teladan dan pendidikan agama adalah faktor penyebab menurunnya moral para pelajar atau generasi muda pada umumnya,” terangnya.

Untuk itu, Ia berharap kepada para guru untuk mendidik anak didiknya dengan lebih baik, supaya kelak anak didiknya menjadi anak yang berkualitas. Tingkatkan terus kinerja panjenengan agar semakin bagus.

“Saya juga berharap agar niat ikhlas para guru dalam melaksanakan tugas selama ini terus dikuatkan. Sebab tantangan pendidikan ke depan akan semakin besar. Ini adalah momentum untuk introspeksi diri demi kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Blora,” bebernya.

Di sisi lain, Pihkanya pun menyadari sepenuhnya, masih banyak kekurangan di sisi pembangunan Kabupaten Blora.

“Dan untuk itu, saya beserta seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Blora menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan. Kami, senantiasa membuka diri dalam menerima masukan, usul, saran serta kerja sama untuk kelanjutan pembangunan ke depan,” bebernya kembali.

Terakhir, Gus Arief menambahkan bahwa Pemkab terus berkomitmen kuat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat tetap menjadi prioritas. Utamanya terkait layanan dasar yang bersifat fundamental seperti pelayanan kesehatan, pembangunan jalan, sarana pendidikan dan infrastruktur lainnya tetap akan berlanjut.Hal ini disampaikan saat.

“Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih atas peran aktif masyarakat, termasuk Korwil Biddik Kecamatan Blora di dalamnya, dalam mengawal program pembangunan. Hal ini tentu demi satu tujuan yang sama yakni mewujudkan Blora yang Unggul dan Berdaya Saing,” pungkasnya.

Penulis: Lilik Yuliantoro

Editor: Muhammad Nurseha

Exit mobile version