JAKARTA, Lingkar.co – Pemerintah Jepang mengumumkan masa darurat Covid-19, jelang Olimpiade Tokyo yang rencananya akan di buka pada tanggal 23 Juli 2021 mendatang.
Hal ini atas dasar adanya kelonjakan kasus jumlah warga Jepang yang terpapar virus Covid-19 yang kini sedang menjadi perhatian utama pemerintah Jepang.
Jumlah skala pandemi di Jepang kini masih jauh lebih kecil jika dengan Negara yang lain.
Baca juga:
Usai Alami Cedera, Gregoria Siap Tampil Dalam Malaysia Open 2021
Akan tetapi melonjaknya jumlah kasus tersebut membuat pemerintah Jepang dan juga tenaga medis khawatir.
Meskipun pemerintah Jepang telah menyatakan darurat Covid-19, namun penyelenggara Olimpiade Tokyo menyatakan bahwa perhelatan bergengsi tersebut akan tetap berlangsung.
“Hari ini kami putuskan menyatakan keadaan darurat di prefektur Tokyo, Kyoto, Osaka dan Hyogo,” terang Perdana Menteri Yoshihide Suga seperti di kutip dari Antara.
Baca juga:
Peningkatan Harga Komoditas, Dorong Ekspor Lebih Besar
Menteri Yoshihide Suga menjelaskan, bahwa Keadaan darurat pandemic Covid-19 tersebut akan mulai berlaku pada 25 April hingga 11 Mei 2021 mendatang.
Adanya Kemungkinan Terjadinya Krisis Besar
Menteri urusan virus Yasutoshi Nishimura sebelumnya memperingatkan kemungkinan krisis besar dan menyatakan pembatasan yang berlaku saat ini belum cukup.
Aturan ini akan lebih keras dibandingkan keadaan darurat di Jepang sebelumnya yang dikenakan di sejumlah bagian negara itu mulai Januari.
Tetapi tetap masih jauh lebih lunak dibandingkan dengan lockdown keras yang diberlakukan di beberapa bagian dunia.
Baca juga:
Ciptakan Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Melalui UU Cipta Kerja
Dalam mas darurat ini, pihak berwenang melarang bar dan restoran menjual alkohol dan ingin menutup fasilitas-fasilitas komersial besar seperti mal.
Penerapan aturan ini bertepatan dengan libur Pekan Emas yang merupakan masa kunjungan paling sibuk di Jepang dalam tahun ini.
Hal ini memungkinkan untuk penghentian sementara segala moda transportasi umum yang ada di Jepang.
Baca juga:
Berikut Syarat Perjalanan Dalam Negeri, Jelang dan Pasca Mudik Lebaran 2021
Juga pemerintah akan melarang segala bentuk event-event, juga menghimbau kepad para pegawai untuk menjalankan pekerjaan mereka dari rumah.
Dalam sejarah penanganan Covid-29, Jepang memilik track record yang tergolong berhasil membendung penyebaran virus Covid-19
Hal ini di buktikan dengan hanya memiliki 10.000 kasus kematian, meskipun pihaknya tidak pernah menerapkan aturan lockdown yang keras.
Baca juga:
Modus dan Peran Pelaku Ganjal ATM Terungkap
Selama musim dingin terjadi, kasus persebaran Covid-19 melonjak, sehingga kembali ke tingkat sejak keadaan darurat pertama diberlakukan pada Maret.
“Jumat ini Tokyo melaporkan 759 kasus baru, sedangkan Osaka 1.162 kasus infeksi baru yang turun dibandingkan awal pekan ini,” pungkas Menteri urusan virus Yasutoshi Nishimura. (ara/luh)