Site icon Lingkar.co

Jokowi: Resesi dan Krisis Datang Bertubi-tubi Berhasil Terlampaui

Presiden Joko Widodo, saat menyampaikan pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR, di Gedung Nusantara, MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (16/8/2021). FOTO: Tangkapan layar Youtube Setpres/Lingkar.co

Presiden Joko Widodo, saat menyampaikan pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR, di Gedung Nusantara, MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (16/8/2021). FOTO: Tangkapan layar Youtube Setpres/Lingkar.co

JAKARTA, Lingkar.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan resesi dan krisis datang bertubi-tubi setelah Indonesia merdeka. Namun, berhasil terlampaui.

Hal itu ia sampaikan dalam pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR di Gedung Nusantara, MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (16/8/2021).

“Resesi dan krisis yang bertubi-tubi itu berhasil kita lampaui,” ucapnya.

Menurut Jokowi, perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah melalui berbagai etapae ujian yang berat. Namun, berhasil melampauinya.

“Alhamdulillah kita berhasil melampauinya,” kata Jokowi.

Dia mengatakan, Kemerdekaan Republik Indonesia bukan dari pemberian ataupun hadiah, tetapi melalui perjuangan pada semua medan.

“Perang rakyat, perang gerilya, dan diplomasi di semua lini terkerahkan, dan buahnya membuat Indonesia sebagai bangsa yang merdeka,” jelasnya.

Menurut Jokowi, setiap ujian memperkokoh fondasi sosial, fondasi politik, dan fondasi ekonomi bangsa Indonesia.

Setiap etape kata dia, memberikan pembelajaran dan sekaligus juga membawa perbaikan dalam kehidupan.

“Tatkala ujian itu terasa semakin berat, asahannya juga semakin meningkat. Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelanggang pertandingan,” jelasnya.

Baca Juga:
Puluhan Santri ODJG Peringati Hari Kemerdekaan

PANDEMI MENGUBAH KEHIDUPAN

Dalam pidatinya, Jokowi juhga menyinggung soal pandemi Covid-19 yang tengah meladan Bangsa Indonesia.

Dia mengatakan, pandemi Covid-19 telah memacu cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan.

“Kita dipaksa untuk membangun normalitas baru dan melakukan hal-hal yang dianggap tabu selama ini,” ucapnya.

Jokowi mengatakan, memakai masker, menjaga jarak, tidak bersalaman, dan tidak membuat keramaian, adalah kebiasaan baru yang dulu dianggap tabu.

“Bekerja dari rumah, belanja daring, pendidikan jarak jauh, serta rapat dan sidang secara daring, telah menjadi kebiasaan baru yang dulu kita lakukan dengan ragu-ragu,” jelasnya.

Dalam kondisi yang penuh disrupsi sekarang ini, berani untuk mengubah, dan berani untuk mengkreasi hal-hal baru, merupakan fondasi untuk membangun Indonesia Maju.

“Kita berusaha bermigrasi ke cara-cara baru pada era Revolusi Industri 4.0, agar bisa bekerja lebih efektif, efisien, dan produktif,” ujarnya.

“Adanya Pandemi Covid-19 sekarang ini, akselerasi inovasi semakin menyatu dalam keseharian kehidupan kita,” sambungnya. *

Penulis : M. Rain Daling

Editor : M. Rain Daling

Exit mobile version