Lingkar.co – Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jawa Tengah, Abdul Hamid, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terselenggaranya Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing XIX 2025 di Kota Semarang.
Ajang bergengsi ini digelar pada 25–29 November 2025 di Wall Climbing Centre, kompleks GOR Jatidiri Semarang.
Abdul Hamid, yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, mengatakan bahwa Kejurnas tahun ini berlangsung meriah dengan kehadiran 27 kontingen dan total 180 atlet dari berbagai provinsi di Indonesia.
Menurutnya, menjadi tuan rumah Kejurnas merupakan kebanggaan tersendiri bagi Jawa Tengah.
“Ya, tahun ini memang kita ditunjuk sebagai tuan rumah. Ini menjadi kebanggaan bagi kami, baik bagi cabang olahraga maupun KONI Jawa Tengah, karena dapat menyambut event besar di penghujung tahun 2025,” ujarnya.Olahraga
Sejalan dengan hal itu, Abdul Hamid menjelaskan bahwa fasilitas panjat tebing di Wall Climbing Centre telah memenuhi standar untuk menjadi tuan rumah Kejurnas.
Tak hanya itu, jalur speed disebut sudah berstandar internasional, sementara jalur lead dan boulder berstandar nasional.
“Artinya, venue ini sudah sangat layak. Pemerintah provinsi melalui Empora juga telah melakukan beberapa penyempurnaan. Meskipun belum sepenuhnya selesai, proses pengerjaan untuk melengkapi peralatan hingga bangunan terus berjalan,” tambahnya.
Dukungan Penuh Pemerintah
Pada kesempatan itu, Abdul Hamid menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan dukungan besar terhadap perkembangan panjat tebing. Terlebih, Indonesia baru saja meraih tiga medali emas di kancah internasional, salah satunya melalui cabor panjat tebing.
“Pemerintah tidak menutup mata terhadap prestasi panjat tebing. Bahkan untuk event internasional sekalipun, pemerintah provinsi mempersilakan Jateng menjadi tuan rumah,” kata Hamid.
FPTI Jateng juga terus mempersiapkan regenerasi atlet. Setiap tahun, digelar empat seri sirkuit yang mempertemukan talenta muda dari berbagai daerah. Peserta mulai dari atlet usia dini hingga kelompok umur 19 tahun.
“Potensi atlet muda sudah ada. Kami sudah siapkan lapis kedua dan ketiga. Untuk usia dini mulai dari 12 tahun, kemudian kelompok umur 16–17 hingga 18–19 tahun,” jelasnya.
Dengan terselenggaranya Kejurnas Panjat Tebing XIX 2025, Jawa Tengah berharap dapat terus melahirkan atlet-atlet berprestasi dan memperkuat posisi Indonesia di dunia panjat tebing internasional. (*)
Penulis: Husni Muso
