Site icon Lingkar.co

Ketua PWNU Jateng Minta PCNU Boyolali Serius Khidmah Pada Empat Bidang Ini

Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abdul Ghafar Razin saat berdialog dengan PCNU Boyolali. Foto; istimewa

Lingkar.co – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng, KH Abdul Ghafar Rozin meminta kepada PCNU kabupaten Boyolali untuk serius berkhidmat pada empat bidang dari sembilan medan khidmat. Yaitu, bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian dan kaderisasi.

KH Abdul Ghaffar Razin atau biasa dipanggil Gus Rozin menyampaikan permintaannya itu pada acara silaturahmi PCNU kabupaten Boyolali dengan 22 MWC NU di kabupaten Boyolali, badan otonom NU dan lembaga NU setempat, di MWC NU kecamatan Selo, Boyolali pada Rabu. (28/1/2025).

Menurut Gus Rozin, bidang pendidikan merupakan program strategis yang perlu mendapatkan prioritas dalam perkhidmatan jika NU ingin nyata adanya di tengah masyarakat. “Program ini juga bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan yang dikelola NU selain bertugas mempersiapkan kader-kader handal NU,” katanya.

Ia juga mengingatkan, pendidikan yang dikelola NU memiliki varian yang luas. Selain pendidikan formal juga non formal, di bidang pendidikan umum dan pendidikan agama. “Pendidikan ini harus digarap oleh tenaga pendidik yang berkualitas kalau berharap melahirkan out put yang berkualitas,” pesannya.

Ia lantas mengungkapkan strateginya untuk mendorong kualitas pendidikan, PWNU Jateng telah melakukan MOU dengan berbagai lembaga pendidikan unggul dan mitra strategis kredibel lainnya. MOU tersebut harus dimaksimalkan untuk setidaknya bisa setara dengan lembaga pendidikan yang dikelola ormas lainnya.

Demikian pula lembaga pendidikan pondok pesantren. NU sebagai pelopor pendidikan pesantren harus berorientasi pada aspek kualitas. UU pondok pesantren adalah inisiasi NU bersama entitas lainnya, karenanya harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan pondok pesantren NU.

Gus Rozin juga mengatakan, pendidikan yang berkualitas harus dibarengi dengan tenaga pendidik berkualitas. Pendidik berkualitas harus selalu ditingkatkan kapasitas akademik dan skillnya, termasuk skill bahasa. “PWNU Jateng memberikan pendidikan singkat bahasa inggris secara gratis bagi para pendidik yang memiliki kualifikasi tertentu,” tandasnya.

Dibidang kesehatan, Gus Rozin meminta semua PCNU di Jateng diharapkan memiliki rumah sakit, minimal poliklinik. Syukur, jika semua MWC NU memiliki satu klinik.

Keberadaan fasilitas kesehatan tersebut sangat penting untuk melayani umat atau warga. Jika NU ingin berkhidmat secara nyata, keberadaan rumah sakit dan poliklinik menjadi sangat penting. Karena itu Gus Rozin yang juga pengasuh pondok pesantren maslakhul Huda, Margoyoso, Pati ini memberikan apresiasi kepada PCNU dan MWCNU yang telah memiliki rumah sakit atau klinik serta yang sedang berproses membangunnya.

PWNU Jateng juga telah melakukan kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta yang memiliki fakultas kedokteran, di Jawa Tengah. Harapannya, minimal lima tahun ke depan, sudah banyak dokter umum dan dokter spesialis yang dimiliki NU hasil kerjasama tersebut.

Mengakhiri pengarahannya, Gus Rozin mengatakan, sumber dana memiliki peran penting dalam mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Karena itu dia berharap adanya kolaborasi dan sinergitas dengan pihak lainnya. Tidak ketinggalan, penggalian dana berupa koin NU perlu ditingkatkan kuantitas dan manajemenya. “Mengakses dana pemerintah juga perlu dilakukan untuk mendukung dana internal,” jelasnya.

Hadir juga wakil ketua PWNU Jateng, Mufid Rahmat, ketua PCNU kabupaten Boyolali dan Rois Syuriah PCNU kabupaten Boyolali beserta semua ketua lembaga dan Banom PCNU Boyolali. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version