KENDAL, Lingkar.co – Beberapa pesawat aeromodelling tampak berjajar rapi di aula Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mawa, Desa Sumbersari, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal ketika Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen berkunjung, Rabu (27/1).
Pesawat aeromodelling itu sengaja dipamerkan, untuk memberikan informasi, bahwa bodinya diproduksi oleh santri-santri Ponpes Al-Mawa.
Mereka bisa membuat rangka pesawat, setelah mendapat bimbingan dari AIPTU Sutrisno, anggota Polda Jateng yang juga pecinta olahraga aeromodelling. Sutrisno menuturkan alasan mengapa dari sekian banyak komponen pesawat, dirinya memilih mengajarkan membuat rangka pesawat dan merakit.
Menurut dia, membuat rangka pesawat justru bagian yang tersulit agar pesawat bisa terbang dengan sempurna. Ada aspek-aspek yang menjadi perhatian, agar pesawat terbang dengan seimbang.
”Contohnya, mengukur bentangan sayap. Jika bentangan sayapnya berbeda, maka pesawat terbangnya akan miring,” ujarnya.
Irsyad, salah satu santri yang belajar membuat pesawat aeromodelling mengaku senang dengan adanya pelatihan pembuatan pesawat aero modelling di pondoknya.
Dia jadi memiliki skill khusus yang menurutnya segmented, di samping mendapatkan ilmu agama di pondok.
”Saya yakin, ilmu membuat rangka pesawat aeromodelling ini bisa menjadi bekal masa depan saya kelak. Apalagi saat ini belum banyak yang dibekali pelatihan seperti ini,” tuturnya
Saat ditanya tingkat kesulitan dalam membuat rangka pesawat, Irsyad berpendapat, sebenarnya tidak sulit. Hanya butuh kesabaran dan ketelitian.
Hal senada disampaikan rekan satu timnya, Misbah. Membuat pesawat aeromodelling tidak sulit dan sangat mengasyikkan.
”Asyik sekali, seperti membuat layang-layang. Hanya layang-layang ini terbang menggunakan mesin,” kata dia.
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan pembuatan rangka dan perakitan pesawat aeromodelling di Ponpes Al-Ma’wa.
Pesawat aeromodelling ini bisa memperkaya jenis produk yang ada dalam program ekonomi pesantren. Maka, pihaknya mendorong agar bisa diproduksi secara massal.
“Angan-angan pemprov, ke depan kita punya brand ekotren yang saat ini sudah dibentuk koperasi-koperasinya di ponpes, dan saat ini assessment kepada para pelaku ekonomi di pesantren maupun alumni ponpes yang mau menawarkan produknya. Produk ponpes Al-Ma’wa ini bisa menjadi salah satunya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Gus Yasin, sapaan akrabnya, ingin agar para santri bisa memproduksi rangka pesawat dalam jumlah banyak hingga Juli nanti. Sehingga, pada Oktober, tepatnya pada Hari Santri bisa mengikuti pameran.
Disinggung soal pasar, Gus Yasin berpandangan, peluang pasarnya ada dan tersegmentasi karena memang punya penggemar sendiri. Apalagi, aeromodelling sudah diakui sebagai salah satu cabang olahraga dirgantara.
“Ini punya pasar tersendiri karena sudah diakui sebagai salah satu cabang olahraga dirgantara. Produksi ini bisa memacu teman-teman untuk mencintai produk dalam negeri, khususnya pesantren dan memberi manfaat ekonomi,” pungkasnya. (dim/aji)
Sumber: Koran Lingkar Jateng
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Teros gunane opo boss … ? pesawat aero kolang kaling kui gunane opo bosss?