DEMAK, Lingkar.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menemukan warga miskin yang tak dapat bansos. Gus Yasin, sapaan akrabnya mendapati hal itu saat berkunjung ke salah satu rumah ibu hamil yang memiliki risiko pada kehamilannya.
Merespons hal itu, ia langsung meminta penjelasan dari perangkat desa yang mendampingi. Setelah memahami situasinya, wagub memberikan arahan agar perangkat desa kembali melakukan verifikasi input data warga miskin penerima bansos agar bisa lebih tepat sasaran.
“Yang paling penting adalah bagaimana untuk kemiskinan di data itu harus sering-sering dicoba,” kata Gus Yasin di lokasi, Rabu (8/2/2023).
“Kalau ada error, apa? Didata. Tadi juga ada di sini (Wringinjajar) fotonya belum lengkap ya? Nah ini juga harus diselesaikan karena ini sudah tanggal 8. Dan nanti di akhir Februari sudah ada perubahan data lagi, perbaikan,” ujarnya.
Selain meninjau rumah ibu hamil memiliki risiko pada kehamilannya, Gus Yasin juga mengunjungi langsung rumah dua anak yang terindikasi stunting.
Orang nomor dua di Jawa Tengah ini berpesan ke orangtua untuk berkoordinasi dengan puskesmas dan bidan desa agar memantau kondisi anak secara konsisten.
Cek Pelayanan Puskesmas
Sebagai informasi, Gus Yasin melakukan kunjungan langsung ke warga Wringinjajar setelah mengecek langsung penanganan stunting di Puskesmas Mranggen II, Desa Wringinjajar, Kecamatan Mranggen, Demak, Jawa Tengah.
Gus Yasin ingin memastikan puskesmas memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Dalam kesempatan itu, ia pun mengajak dialog warga yang sedang antri guna mengetahui keluhan dan pelayanan dari puskesmas.
“Ini menindaklanjuti apa yang sudah dirapatkan oleh pak gubernur. Penanganan kemiskinan ekstrim, penanganan stunting dan yang lainnya,” ungkapnya.
“Kebetulan saya ada di Mranggen, di Demak. Langsung kita data, saya pertama langsung datang ke puskesmas untuk memastikan bahwa puskesmas benar-benar mengetahui masyarakatnya,” sambungnya.
Gus Yasin menemukan data kehamilan di Desa Wringinjajar yang relatif tinggi. Berdasarkan laporan masuk, terdapat 59 ibu hamil. Ia pun memastikan jumlahnya meningkat di tingkat kecamatan.
Oleh karena itu, Gus Yasin meminta pihak puskesmas serta perangkat desa untuk terus melakukan pendampingan. Sebab, butuh koordinasi antar lembaga agar input data bisa lebih cepat dan tepat.
“Di Mranggen ini ada 3 Puskesmas, sehingga dibagi-bagi. Nah ini yang harus koordinasi antara puskesmas I, II, III, dikoordinasikan nanti penanganan stunting, bagaimana rumahnya, saya harap ini juga bisa melibatkan kepala desa, ketua RT, sehingga bisa include penanganan kemiskinan,” paparnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps