Lingkar.co – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia Jawa Tengah (PW DMI Jateng) Prof Dr Hj Yuyun Affandi Lc MA berharap Pimpinan Daerah DMI Klaten kreatif dan inovatif setelah dilantik.
Guru Besar bidang Ilmu Tafsir pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang menyampaikan harapan itu setelah melantik PD DMI Klaten Periode 2025-2030 di Pendopo Kabupaten Klaten, Rabu (18/6/2025).
Hadir Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo SIKom yang dilantik pada 20 Februari 2025 bersama dengan wakilnya, H Benny Indra Ardhianto SE MBA serta jajaran Forkopimda, Kemenag Klaten serta sejumlah ormas.
“Saya harap kepada pengurus yang baru dilantik, agar segera rapat kerja, mbuat rancangan kerja, yang kreatif, inovatif dan membawa dampak positif bagi pengurus DMI Kabupaten dan di bawahnnya,” kata Prof Yuyun.
Prof Yuyun juga mengingatkan bahwa semua program harus mengacu pada visi (Berperan memberdayakan masjid untuk kesejahteraan umat dan bangsa), misi, dan fungsi.
Yuyun yang menjabat sebagai Ketua PP Pemberdayaan Perempuan ALBAB ini menambahkan, bahwa untuk kesuksesan organisasi, dia mempersilahkan pengrus DMI Klaten bersinergi dengan berbagai pihak, misalnya dengan pemerintah Kabupaten, dengan Kementrian Agama, bank, perguruan tinggi, ormas-ormas Islam, rumah sakit dan Baznas.
“Beberapa point yang saya sebut di atas sudah dilakukan oleh DMI jateng. Seperti Baznas Jateng, agar pengurus setiap Masjid segera membentuk UPZ.” ucapnya
Ketua HIDMAT Muslimat NU Jateng itu melanjutkan, masjid merupakan tempat yang sangat strategis. Di mana di dalamnya terdapat berbagai kelompok ormas Islam, seperti, NU, Muhammadiyah, IPHI, Muslimat, Aisyiyah.
“Masjid juga sebagai tempat untuk menjauhkan generasi muda yang terlena dengan IT, HP, dan penghambat-penghambat lain. Maka sebaiknya semua lembaga, bersama-sama membina generasi muda dan anak-anak agar menjadi manusia yang muallaq/terpaut hatinya selalu untuk ke masjid. Karena masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah ritual (QS.Attaubah : 39), namun bisa difungsikan sebagai ibadah sosial dan lainnya, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW semasa hidupnya.” urainya.
Nabi terakhir menjadikan masjid untuk membina peradaban manusia, yang selanjutnya menjadi peradaban ummat islam.
Prof Yuyun menambahkan bahwa, berdasarkan data BPS beberapa tahun terakhir, masjid terbanyak di Indonesia ada di Pulau Jawa. Setiap tahun ada masjid baru dan bersaing secara positif antara Jabar, Jatim dan Jateng yang jumlahnya lebih dari 50 ribu masjid.
“Yang tak kalah menarik adalah, Klaten memiliki jumlah masjid terbanyak se Jateng. Maka dari itu, hal ini merupakan potensi besar bagi kelanjutan pelaksanaan program pengurus baru,” tegasnya.
Sebelum menutup acara, Prof Yuyun menyampaikan 11 unggulan hasil muktamar agar menjadi acuan dan dijadikan prioritas program tersebut.
Yakni, pendataan digital, akustik masjid, pengembangan ekonomi, arsitektur masjid, dan wisata religi.
Ketua PD DMI Klaten, Mustain mengatakan, bahwa kita harus senantiasa berjuang, berusaha maksimal, bertanggung jawab atas kepengurusan ini, agar bisa memberi kontribusi kepada umat dan bangsa. (*).