Site icon Lingkar.co

Menu MBG di Kendal: Nasi Diganti Mi Goreng, Disdikbud Belum Bisa Bertindak

Unggahan menu makan bergizi gratis pada akun @insta_kendal yang tidak sesuai dengan standar. Foto: Instagram

Unggahan menu makan bergizi gratis pada akun @insta_kendal yang tidak sesuai dengan standar. Foto: Instagram

Lingkar.co – Sebuah unggahan di akun instagram @insta_kendal memposting isi menu MBG cukup memprihatinkan yang diunggah 3 hari lalu.

Unggahan itu memperlihatkan menu MBG tanpa ada nasi dengan lauk pauk beserta sayuran yang kurang pantas disajikan.Bahkan kalau di nilai hargaya kurang dari Rp 7.000.

Dalam postingan itu, hanya ada berupa mi goreng, 2 potongan wortel, 1 potongan telur dadar berukuran kecil, susu kotak berukuran sedang dan 4 butir kelengkeng.

Belum diketahui di mana lokasi sekolah yang menerima menu MBG tersebut.

“Menu MBG hari ini (21/8/25) di salah satu sekolah di Kabupaten Kendal, alhamdulillah ada susunya bolo,” bunyi postingan itu.

Menanggapi persoalan itu, Ketua Komisi D DPRD Kendal, Dedi Ashari Setyawan mengaku pihaknya belum menerima laporan resmi atas kejadian tersebut. Ia juga menyayangkan jika ada menu MBG yang cukup memprihatinkan tersebut.

“Kami belum menerima laporan resminya, cuma kemarin kan sudah viral di medsos,” kata Dedi ditemui di kantornya, Senin (25/8/2025).

Dedi menerangkan, menu MBG seperti yang viral di medsos itu tidak sesuai standar. Sehingga perlu adanya pengecekan ulang lebih ketat.

“Sudah ada juknis sebenarnya terkait protein dari MBG itu. Nah dari Badan Gizi Nasional (BGN) kan sudah ada standar. Harapannya pengelola harus patuhi standar itu,”

“Tapi sepengetahuan saya di Kendal sudah ada satgas pengawasan MBG itu.” ungkapnya.

Dedi pun bakal melakukan sidak ke sekolah-sekolah dan dapur MBG yang ada di Kendal untuk mengetahui kondisi riil di lapangan.

“Supaya kejadian itu tidak terulang lagi, kita akan kroscek ke sekolah maupun dapur,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan pihaknya belum menerima keluhan dari sekolah maupun orang tua siswa terkait menu MBG.

“Untuk keluhan menu selama ini kita belum dapat laporannya,” tuturnya.

Namun, Feri menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan. Alasannya, satgas pengawasan khusus MBG belum terbentuk di Kendal.

Menurutnya selama belum ada satgas MBG yang terbentuk, maka pihak yang bewenang melakukan pengawasan ialah Badan Gizi Nasional.

“Kami sementara ini kan hanya sebagai penerima saja. Jadi kami belum bisa bertindak selama satgas belum terbentuk,”

“Nanti kalau satgas sudah terbentuk, kan ada SK beserta tugas-tugasnya.” ungkapnya.

Feri mengatakan, saat ini satgas pengawasan MBG di Kendal masih berproses dalam pembentukannya.

“Masih berproses untuk pembentukan satgasnya,” sambungnya.

Feri juga mengakui bahwa belum semua sekolah di Kendal mendapat program MBG.

Belum meratanya program MBG itu disebabkan masih minimnya jumlah dapur MBG yang berdiri di Kendal.

“Masih banyak sekolah yang belum dapat. Kita lihat dapurnya saja masih 8-9 titik. Seharusnya ada 40 dapur,” tandasnya. (#)

Penulis: Yoedhi W

Exit mobile version