Minim Siswa, Sekolah Tak Akan Dapat Bantuan DAK

Pemkab Pati saat meninjau salah satu sekolah rusak. Foto: Istimewa.
Pemkab Pati saat meninjau salah satu sekolah rusak. Foto: Istimewa.

Lingkar.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati mengungkapkan sekolah yang jumlah siswanya kurang dari 60 tidak akan mendapatkan bantuan pembangunan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) karena dianggap tidak layak.

“Gini, DAK itu ada batasan, bahwa sekolah yang muridnya kurang dari 60 untuk SD tidak akan dikasih bantuan karena dianggap tidak layak atau disarankan,” kata Plt. Kepala Disdikbud Pati Tulus Budiharjo, Senin (25/3/2024).

Tulus menjelaskan bahwa salah satu sumber utama pendanaan pembangunan sekolah negeri berasal dari DAK pemerintah pusat. Namun, ada kriteria-kriteria yang harus dipenuhi.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Ini kita mengandalkan anggaran dari sana, kita juga ikut dari sana (aturannya). Setiap tahun ada, namun yang diprioritaskan adalah kategori berat. Di situ ada merah, ada kuning, ada kriterianya,” ujarnya.

Selain itu, katanya, juga ada bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi (Bankeuprov) Jawa Tengah.

“Cuma Bankeuprov memang belum tentu ada, tapi kita tetap mengusulkan,” ungkapnya.

Png-20230831-120408-0000

Sementara itu, lanjutnya, sekolah yang tidak dapat terkover bantuan tersebut, pihaknya akan mengupayakan alokasi anggaran dari lainnya. Seperti dari CSR atau Baznas.

“Sekolah yang muridnya di bawah 60 itu kan kita coba mencari sumber pendanaan dari yang lain, salah satunya yang sudah kita komunikasikan yaitu di Baznas,” bebernya.

“Misalnya sekolah yang roboh di Boloagung, Kayen. Kemudian ada sekolah yang ambrol ternitnya di sumur, cluwak, itu juga kita mintakan ke Baznas,” imbuhnya.

Namun karena anggarannya terbatas, Baznas tidak bisa sepenuhnya mengkover perbaikan.

“Kalau di Boloagung mendapatkan sekitar Rp 30 juta kalau tidak salah. Nah ini yang kita maksimalkan,” katanya.

Meski begitu, menurutnya bantuan dari Baznas sangat membantu dan pencairannya juga lebih cepat. Oleh karena itu, pihaknya selalu menggandeng Baznas dalam membantu memperbaiki sekolah yang rusak, khususnya bagi sekolah yang minim siswa.

“Begitu ada sekolahan yang rusak kita komunikasikan langsung dengan Baznas. Kita cepat-cepat aja ajak Baznas meninjau lokasi, kemudian memberikan eksekusi bantuan ke sana. Itu yang sekarang kita upayakan. Soalnya kan paling cepat,” pungkasnya.

Penulis: Miftahus Salam

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps