Site icon Lingkar.co

Misterius, Munculnya Sumber Mata Air Asin di Desa Krendowahono

TERAPI: Sumber mata air yang berada di halaman rumah Solihin di Dusun Dukuh, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. (PUJOKO/LINGKAR.CO)

TERAPI: Sumber mata air yang berada di halaman rumah Solihin di Dusun Dukuh, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. (PUJOKO/LINGKAR.CO)

KARANGANYAR, Lingkar.co –  Sumber mata air asin muncul di Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, tepatnya di halaman rumah Solihin (54), warga Dusun Dukuh, Desa Krendowahono.

Kemunculan sumber mata air menjadi pembicaraan luas tidak hanya di Krendowahono tapi juga di Karanganyar.

Sejumlah wakil rakyat tingkat pusat maupun kabupaten juga penasaran dan mendatangi sumber mata air yang awalnya tempat pengeboran sumber air untuk mengatasi kekurangan air di wilayah tersebut.

Solihin menceritakan, pengeboran sumur dalam untuk mencari sumber air bersih tersebut dilakukan pada September 2019. Saat itu ada 6 titik pengeboran air dan salah satunya berada di halaman rumah Solihin.

Baca juga: CCTV Masjid Rekam Detik-Detik Kecelakaan Bus PO. Haryanto dan Motor di Karanganyar

“Pengeboran sumber air dari pihak desa. Sempat di bor kedalaman 120 meter. Airnya memang keluar namun tidak layak minum karena air yang keluar rasanya asin,’’ kata Solihin.

Ia mengatakan, sumber air tersebut sebenarnya tidak berbau. Namun karena tidak layak konsumsi, air yang mengalir dari sumur bor tersebut dibiarkan mengalir begitu saja.

Bisa Terbakar Jika Tersulut Api

Selang beberapa waktu, lanjut Solihin, air yang mengalir dari lubang sumur bor tersebut semakin lama semakin deras. Belakangan air yang keluar dari sumur tersebut bisa terbakar apabila tersulut api.

“Awalnya itu anak-anak muda itu iseng, malam-malam mau lihat sumber airnya. Karena gelap, mereka menyalakan korek. Ternyata menyambar dan timbul apinya,” kata Solihin.

Sampai saat ini, Sumber mata air asin tersebut masih bisa terbakar jika tersulut api. Namun nyala api yang keluar tidak begitu besar, dan api tersebut masih mudah padam.

“Ya kalau saya, api ini saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Pagi untuk masak nasi, dan sore untuk merebus air sekedar untuk ngopi,” kata Solihin.

Baca juga: Korban Laka Lantas PO Haryanto di Karanganyar Tulang Punggung Keluarga

Agar bisa untuk memasak, Solihin memasangkan empat buah kaki-kaki besi di ujung pipa. Alat masak kemudian berada di atasnya seperti halnya kompor.

“Memang apinya tidak besar, tapi lumayan bisa sedikit menghemat biaya gas. Hasil masakannya juga baik-baik saja, tidak ada bau apapun,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota DPRD Karanganyar, Siti Chomsiyah mengatakan, ke depan, sumber air tersebut bisa sebagai tempat terapi.

“Tadi dari testimoni anaknya Pak Lurah Krendowahono alergi makanan telur sampai bernanah. lima kali kesini (ambil air), sembuh. Dengan adanya seperti ini, merupakan berkah, bisa menyembuhkan penyakit kulit. Kalau bisa difasilitasi untuk tempat terapi,’’ kata anggota Fraksi Golkar tersebut. (jok/luh)

Exit mobile version