Lingkar.co – Untuk memperbaiki penampilan di depan publik, TP PKK Provinsi Jawa Tengah mengadakan pelatihan public speaking kepada pengurus dan ketua PKK 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Pelatihan digelar di hotel Griya Persada Bandungan, malam hari setelah paginya TP PKK Provinsi dikukuhkan Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), Senin (21/4/2025).
Public speaking yang diikuti para isteri-suami bupati/walikota itu, membahas bagaimana cara berbicara yang baik, bagaimana sikap yang benar dan mengatasi grogi, dan bagaimana saat bicara di podium.
Public speaker, Dona Trisukma, yang mengisi pelatihan menyampaikan, untuk bicara yang baik perlu melatih pernafasan untuk mengurangi grogi, melatih kemampuan berbicara, memperhatikan gesture, pakaian, hingga memperbanyak referensi agar menguasai materi.
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Hj Nawal Arafah Yasin, M. S. I, menyampaikan, orientasi tersebut dilaksanakan untuk membangun chemistry dengan TP PKK kabupaten/ kota se-Jateng.
“Ini penting karena kita butuh kolaborasi, mengingat di sini kita menyampaikan program-program, kita butuh banyak masukan dan kolaborasi dari semua ini,” beber Nawal, di sela Orientasi Ketua TP PKK Kabupaten/ Kota.
Baca juga: Dana Oprasional RT di Semarang Bakal Segera Cair, Ini yang Harus Disiapkan
Dia menekankan, gerakan PKK dilakukan untuk pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga. Untuk mencapai itu, sejumlah program prioritas akan dilakukan di Jawa Tengah. Seperti, pelayanan terpadu pencegahan dan penanganan perkawinan anak (Pandu Cinta), kader paralegal PKK penggerak rumah perlindungab kecamatan (Kader Perak), gerakan ibu menanam pohon (Rabu Pon).
Juga keluarga Indonesia bebas kemiskinan ekstrem (Kikis), jam interaktif positif orang tua dengan anak (Jam Intan), PKK sadar, siaga, dan tanggap bencana (PKk Sigab), serta digitalisasi dan cinema literasi (Dicinta PKK). Pihaknya juga mendukung program dokter spesialis keliling (Speling).
“Kita sudah melaunching Kader Perak, dalam rangka kita concern terhadap penanganan tindak kekerasan di provinsi ini. Di samping itu juga banyak program-program untuk ketahanan keluarga, di antaranya kita punya Pandu Cinta, bagaimana kita melakukan upaya preventif untuk menekan pernikahan anak. Jadi, tidak hanya Jo Kawin Bocah, tapi tambah, Ayo Sekolah, Jo Kawin Bocah,” terang Ning Nawal.
Materi public speaking, menurutnya, memang penting diberikan. Agar para isteri kepala daerah mampu berbicara di depan umum dengan baik. Ada pula outbond, untuk mempererat sinergi, sekaligus merencanakan program kerja yang akan dilakukan.
“Jadi, program yg kita susun, kita sosialisasikan, dan ada komitmen kita bersama. Ada juga table manner, jadi ketika nanti ada jamuan-jamuan, kita tidak bingung mana sendok yang dipakai,” tuturnya.
Sementara, Sekretaris TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati, menambahkan, kegiatan orientasi tersebut diperlukan, mengingat sekitar 60 persen Ketua TP PKK Kabupaten/ Kota baru kali pertama menjabat.
“Perlu pemahaman bersama mengenai pelaksanaan kegiatan PKK di Jateng. Jangan sampai ada kesalahan pemahaman yang terjadi. Bicara soal PKK, bukan hanya perempuan, tapi juga keluarga. PKK bukan organisasi perempuan, tapi organisasi pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga,” urainya.