Site icon Lingkar.co

Nekat Melaut Saat Cuaca Ekstrim, Tiga Nelayan Gempolsewu Kendal Tersapu Ombak

KENDAL, LINGKAR.CO – Cuaca ekstrim dan gelombang tinggi terjadi di perairan Pantai Utara Jawa (Pantura) belakangan ini. Tiga orang nelayan asal Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kendal, Jawa Tengah yang nekat melaut hanyut tersapu ombak.

Beruntung, di tengah terjangan ombak yang mengganas, ketiganya berhasil menyelamatkan diri dan berenang hingga ke tepi Pantai Sendang Sikucing.

Ketiga nelayan yang beruntung tersebut adalah Sutikno (45) sebagai jurumudi. Ia merupakan warga RT 01 RW I Desa Gempolsewu. Sedangkan 2 ABK lainnya yakni, Arifin (50) dan Warsono (43) yang juga warga desa yang sama..

Kades Gempolsewu, Charmadi menuturkan, peristiwa yang hampir merenggut nyawa 3 warganya itu terjadi pada Kamis 29 Desember 2022 sekira pukul 08.10 WIB di muara Pantai Sendang Sikucing.

“Alhamdulillah, meskipun perahu mereka terbalik dan tenggelam karena terjangan ombak, namun mereka semua masih selamat,” terang Charmadi kepada Lingkar.co.

Lebih lanjut ia menerangkan, ketiga nelayan tersebut nekat pergi melaut sekitar pukul 04.00 WIB dinihari. Sesampainya di tengah laut, ombak kian tak bersahabat. Ketiganya kemudian memutuskan untuk pulang ke rumah.

“Saat mereka balik ke rumah ini ombak semakin besar. Sekitar jarak 1 kilometeran dari pantai, perahu mereka terbalik diterjang ombak dan angin kencang. Merekapun terlempar ke laut dan perahu akhirnya tenggelam,” urainya.

Namun, meski ketiga nelayan tersebut berhasil selamat, kondisi ketiganya penuh luka memar di sekujur tubuh. Warga yang melihat mereka berhasil mencapai tepi pantai segera menolong.

“Tiga korban ini semuanya pekerja. Karena perahu jenis Sopek untuk melaut bukan milik mereka, tapi milik Sukarto yang juga warga Gempolsewu sini,” ungkapnya.

Warga saat mengevakuasi bangkai perahu yang terbawa arus di tepi pantai Sendang Sikucing Kendal (Wahyudi/LINGKAR.CO

Kebutuhan Ekonomi

Meski nekat melaut saat cuaca ekstrim, Charmadi sedikit memaklumi tindakan nekat tersebut bukan tanpa alasan. Menurut dia, ketiga warganya tersebut nekat pergi melaut karena desakan kebutuhan ekonomi.

“Mereka di rumah sudah tidak ada barang untuk dijual demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akhirnya ya nekat melaut,” ujarnya.

Sementara terkait perahu yang tenggelam, Charmadi menyampaikan bahwa perahu tersebut akhirnya terbawa arus ke tepi pesisir pantai.

“Warga juga bergegas membantu menarik perahu ke pantai. Semuanya yang melihat turun ke lokasi dan membantu menarik perahu ke daratan,” ungkapnya.

Meski bangkai perahu berhasil diselamatkan, namun perahu mengalami kerusakan yang serius dan mesin perahu hilang. Akan tetapi, 3 set jaring dan seluruh peralatan yang ada di perahu tersebut juga ikut hilang. Taaksiran kerugian atas musibah ini mencapai Rp.35 juta. (*)

Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version