Site icon Lingkar.co

PDAM Jepara Tegaskan Penyertaan Modal untuk Meningkatkan Pelayanan Masyarakat

MENJELASKAN : Dari kanan, Dirut PDAM Jepara Sapto Budiriyanto, Direktur Administrasi dan Keuangan Prabowo (tengah) dan Direktur Teknik Dewi Fatimah (kiri) memberikan tanggapan soal penyertaan modal di perusahaan umum daerah yang dipimpinnya Selasa (16/3/2021). (ADHIK KURNIAWAN/LINGKAR.CO)

MENJELASKAN : Dari kanan, Dirut PDAM Jepara Sapto Budiriyanto, Direktur Administrasi dan Keuangan Prabowo (tengah) dan Direktur Teknik Dewi Fatimah (kiri) memberikan tanggapan soal penyertaan modal di perusahaan umum daerah yang dipimpinnya Selasa (16/3/2021). (ADHIK KURNIAWAN/LINGKAR.CO)

JEPARA, Lingkar.co– Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Jungporo Kabupaten Jepara menegaskan penyertaan modal fokus untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Selasa (16/3/2021).

Hal itu menanggapi alotnya pembahasan keputusan penyertaan modal sebesar Rp 1,4 miliar oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara pada Rabu (10/3/2021).

Direktur Utama (Dirut) PDAM Sapto Budiriyanto mengatakan, penggunaan dana tersebut fokus pengadaan infrastruktur yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan pelayanan kemasyarakat. Sehingga, kebutuhan air bersih masyarakat bisa lancar.

“Penyertaan modal ini juga untuk investasi dengan penambahan pelayanan dan meningkatkan cakupan layanan. Infrastruktur itu bisa meliputi air baku, jaringan, meter air, dan lain sebagainya,” katanya bersama Direktur Administrasi dan Keuangan Prabowo dan Direktur Teknik Dewi Fatimah.

Sapto menjelaskan, air baku yang tersedia di Jepara menggunakan sumur bor. Menurutnya, untuk air baku di Kota Ukir tidak bisa memanfaatkan air tanah atau permukaan.

“Pada 2020 lalu, kita membangun (sumur bor, Red) sembilan dan ketambahan satu dari balai besar wilayah sungai (BBWS). Kemudian, tahun ini ada lima. Pasti ada sisa kapasitas air baku. Sehingga, tahun ini anggaran tidak full pada sumur namun juga infrastruktur lainnya,” urainya.

Beberapa anggota DPRD Jepara yang tidak sependapat akan keputusan penyertaan modal ke PDAM Jepara. Menurut Direktur Administrasi dan Keuangan Prabowo menilai hal tersebut wajar. Menurutnya, hal itu biasa terjadi di era demokrasi seperti saat ini. “Jadi terkait berbedaan pendapat setiap dewan kami bisa menerima,” kata Prabowo.

Sebelumnya, beberapa anggota DPRD Jepara menolak kebijakan penyertaan modal sebesar Rp 1,4 miliar kepada PDAM Jepara. Namun, dengan voting, akhirnya DPRD Jepara memutuskan menyepakati kebijakan penyertaan modal ke perusahaan tersebut.(dik/lut)

Exit mobile version