Berita  

Pedagang, Kenaikan BBM Di Nilai Tak Berpihak

Suasana Pasar Rakyat Sidomakmur/LINGKAR.CO/LILIK YULIANTORO
Suasana Pasar Rakyat Sidomakmur/LINGKAR.CO/LILIK YULIANTORO

BLORA, Lingkar.co – Pemerintah Dinilai tak berpihak pada masyarakat kecil dan pedagang. Hal tersebut di sampaikan sejumlah Pedagang di Pasar Rakyat Sidomakmur diwilayah Kecamatan Blora Kota, Jawa Tengah yang merasa keberatan dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Salah satu pedagang yang menolak kenaikan harga BBM, Wahyu (42) mengatakan penurunan daya beli akibat kenaikan harga yang terjadi saat ini mempengaruhi omzet pedagang di pasar tradisional, ditambah adanya isu naiknya PPN.

“Penurunan daya beli tentu mempengaruhi omzet pedagang. Tidak hanya itu, isu pengenaan PPN 11 persen pada sembako juga sempat menjadi sentimen negatif. Ditambah lagi daya beli masyarakat yang belum terlalu pulih pasca pandemi,” ucapnya, Jumat (09/9/2022) siang.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Dia juga menyebutkan mengacu dampak kenaikan pajak yang sudah ditetapkan pemerintah telah mempengaruhi harga bahan pokok, besaran modal serta daya beli konsumen yang menurun.
Apalagi ditambah dengan naiknya harga BBM dipastikan efek dominonya luar biasa.

Lebih lanjut, Ketika adanya kenaikan pajak, harga bahan pokok yang sangat terasa dampaknya adalah produk pabrikan diantaranya mie instan yang mengalami kenaikan harga hingga tiga kali berturut – turut.

Menyikapi hal itu, pihaknya untuk sementara menghabiskan stok barang lama dan tetap memantau perkembangan kedepan dengan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.

Png-20230831-120408-0000

“Kemungkinan terburuk ya sampai harus mengurangi pembelian barang,” ungkapnya.

Ia juga meminta elemen masyarakat lain seperti mahasiswa, pemerhati kondisi sosial untuk menyuarakan penderitaan para pedagang dan konsumen dengan kenaikan harga BBM ini.

Sementara itu Yuni (47) warga kecamatan Blora kota dan kebetulan saat sedang berbelanja kebutuhan pokok di pasar rakyat sidomakmur mengatakan, harga bawang merah saat ini mencapai Rp27.000/Kg.

Beberapa pedagang selain dirinya bahkan menjualnya sampai Rp30.000/Kg. Harga bawang merah melesat dari harga semula Rp25.000/Kg.

“Sudah naik semua jualannya. Setelah Sabtu kemarin, semua naik karena alasannya bensin mahal,” jelasnya.

Ia mengatakan, harga kebutuhan dapur juga turut mengalami kenaikan. Misalnya garam batang yang tadinya Rp3.000 kini menjadi Rp3.500/batang,” tandasnya.

Penulis : Lilik Yuliantoro

Editor : Muhammad Nurseha

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *