Lingkar.co – Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengingatkan koalisi besar tidak boleh jumawa. Jangan merasa sudah menang. Tetapi tetap harus melakukan kerja-kerja politik untuk mendulang jumlah suara.
“Kami tidak akan mengajari bebek berenang, karena panjenengan semua sudah ahli kerja politik. Kalau tidak ahli tidak mungkin jadi anggota DPRD,” kata Gus Yasin dalam rapat koordinasi Pemenangan Partai Koalisi Pendukung Luthfi-Yasin di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Minggu (27/0/2024).
Dirinya bersama Ahmad Luthfi menyadari sebagai Paslon Cagub-cawagub Jateng yang didukung koalisi partai besar dengan rincian 9 parpol dari 10 parpol di parlemen DPRD Jateng. Dari sisi Perolehan jumlah kursi, ada 87 anggota DPRD dari 120 kursi berpihak pada dirinya Presentasinya lebih dari 80 persen.
Sementara PDIP sebagai juara bertahan di Pilgub Jateng hanya memiliki 33 kursi secara sendirian mengusung Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Andika-Hendi). Jika ditotal perolehan suara partai sekitar 15 juta. Sementara daftar pemilih tetap (DPT) Jawa Tengah ada 28 juta.
Ia mengingatkan juga bahwa saat ini semua partai koalisi sudah bukan saatnya meyakinkan paslon. Tetapi memastikan suara dari 28 juta DPT yang ada.
“Mari kita turunkan semua jaringan yang ada, bukan lagi meyakinkan tetapi mencari jumlah suara,” ajaknya.
Sejalan dengan hal itu ia menyampaikan perlunya menggerakkan mesin partai untuk kerja politik pemenangan paslon 02 Luthfi-Yasin. Sebab partai politik punya jaringan dari DPP hingga tingkat ranting dan anak ranting di desa-desa.
“Kekuatan parpol koalisi pendukung Luthfi-Yasin sangat besar, maka yang besar itu harus menang. Apa lagi parpol punya jaringan dan mesin politik dari pusat hingga desa,” kata Gus Yasin.
Putra KH Maimoen Zubaer itu juga menyadari adanya Koalisi yang sama dalam Pilkada Bupati maupun Wali Kota di Jateng.
Oleh karena itu ia meminta agar semua partai mensinkronkan kader yang maju Pilbup maupun Pilwalkot dengan Paslon dengan Pilgub. Sebab saat Pilkada serentak ini terjadi paslon bupati/wali kota yang bersanding (linier) dengan gubernurnya tetapi juga ada yang berhadapan.
“Ini yang berbeda dengan pilkada zaman dulu. Pilkada serentak ini membuat kita semakin rumit dengan tidak liniernya paslon daerah dengan paslon gubernur. Tetapi kita tetap harus bisa mengorkestrasikan keadaan ini,”imbuhnya.
Dalam pertemuan di hotel Mercure tersebut, pimpinan dari 9 parpol koalisi Luthfi-Yasin hadir lengkap lengkap dengan 87 anggota DPRD Jateng yang baruu dilantik beberapa waktu lalu.
Nampak hadir ketua DPW Gerindra Jateng, Sudaryono (Gerindra), DPK PKS Muh Afif, DPW PKB, KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), DPW Partai Demokrat Rinto Subekti, dan sejumlah petinggi parpol pengusung Luthfi-Yasin. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps