Lingkar.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus pada tahun ini membangun tiga fasilitas layanan kesehatan, yakni Puskesmas Rejosari di Desa Rejosari Kecamatan Dawe, Puskesmas Pembantu (Pustu) Tanjungkarang di Desa Tanjungkarang Kecamatan Jati, dan Pustu Colo di Desa Colo Kecamatan Dawe.
Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Amad Mochamad, menyampaikan bahwa pembangunan di Puskesmas Rejosari merupakan kelanjutan dari pekerjaan tahun sebelumnya, sementara dua pustu lainnya dibangun mulai dari nol.
“Untuk Puskesmas Rejosari itu melanjutkan pembangunan di tahun sebelumnya. Sementara Pustu Tanjungkarang dan Pustu Colo dibangun dari awal,” katanya, Senin (17/11/2025).
Ia optimistis seluruh proyek dapat rampung lebih cepat dari target. Dua di antaranya, Puskesmas Rejosari dan Pustu Tanjungkarang, telah selesai dibangun. Sementara progres pembangunan Pustu Colo telah mencapai 75 persen.
“Kalau sesuai kontraknya itu Pustu Colo target selesai sampai 17 Desember 2025. Tapi ini kita coba percepat targetnya bisa selesai akhir November ini,” ungkapnya.
Amad menjelaskan, pembangunan Puskesmas Rejosari dan Pustu Colo dibiayai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), sedangkan Pustu Tanjungkarang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Nilai kontrak Puskesmas Rejosari senilai Rp 1.366.395.296, Pustu Colo senilai Rp 962.304.053 dan Pustu Tanjungkarang senilai Rp 599.116.552,” bebernya.
Menurut Amad, pembangunan ketiga fasilitas kesehatan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Khusus untuk dua pustu, pembangunan tahun ini diarahkan mendukung Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).
“Pustu Tanjungkarang dan Pustu Colo konsep bangunannya untuk layanan ILP. Ini juga sesuai usulan dan kebutuhan masyarakat. Kami ingin mendekatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat di daerah tersebut,” pungkasnya. (*)
